Jumat, 22 November 2024

Apatisme Politik Mahasiswa Dikupas di Millenial Melek Politik

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Forum diskusi melek politik dikampus UK Petra Surabaya. Foto: Humas UK Petra Surabaya

Apatisme mahasiswa tentang politik, dikupas pada Forum Diskusi Politik Mahasiswa Millenial Melek Politik oleh Departemen Nasionalisme Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, upaya edukasi politik.

Forum diskusi ini bersifat netral dan tidak memihak pada partai, calon legislatif atau calon presiden mana pun.

Forum diskusi ini bertujuan untuk membantu mahasiswa menjadi lebih peduli dan mampu bersikap rasional dalam menghadapi tahun politik 2019.

Selain itu, diharapkan mahasiswa lebih mampu mengajukan gagasan, pikiran, solusi, maupun melakukan interpretasi untuk pilihan yang sesuai dengan kepentingan Indonesia.

“Politik bukan hal yang tidak baik, politik itu baik apabila dilakukan dengan baik,” terang R. Arja Sadjiarto, S.E., M.Ak., Ak., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UK Petra Surabaya, dihadapan peserta.

Forum diskusi ini menghadirkan Cania Citta Irlanie, seorang blogger, editor geotimes.co.id, content creator di Geolive ID, dan juga seorang aktivis.

Cania membuka sesi dengan paparan atas peradaban masa kini yang ada di berbagai negara di dunia misalnya seperti Arab Saudi yang mengeluarkan Surat Ijin Mengemudi (SIM) pertama untuk wanita di Juni 2018, RRC yang memblokir akses pada google ketika para pemimpin kenegaraan mengadakan rapat dan terakhir layanan pembuatan Akte Kelahiran di Surabaya yang sudah bisa dilakukan secara gratis dan online.

Penggambaran kemajuan peradaban ini dimaksudkan Cania untuk menggugah para mahasiswa untuk bisa memahami bahwa segala kemudahan seperti SIM, google, dan canggihnya pengurusan dokumen kependudukan yang dirasakan ini adalah hasil dari politik yang kerap kali dianggap remeh.

Tapi semuanya bisa berubah. Politik tidak selalu membawa maju peradaban, melainkan bisa juga memundurkan. Karenanya, hendaklah tugas semua bagian masyarakat untuk berperan serta dalam politik.

Selain memberi paparan dasar-dasar politik, Cania juga memotivasi para peserta untuk aktif sebagai agen dalam politik. Peran mahasiswa dalam politik apabila hanya dilihat dari proses memilih di bilik pemilihan adalah sangat kecil.

Tetapi, mahasiswa akan bisa mengambil peran yang besar mulai dari sekarang melalui apa pun yang dilakukan mahasiswa. “You have to be political in everything you do. Setiap like, setiap subscribe, dan setiap upvote hingga pilihan brand yang kita beli,” papar Cania.

Yang terpenting dalam politik adalah memilih nilainya. Mayoritas, minoritas, atau identitas tidak menggambarkan pilihan politik. Setiap pilihan adalah setara dan punya pengaruh yang sepadan terlepas dari identitas. “Bangunlah aliansi dengan orang-orang yang memiliki nilai-nilai yang sama,” pungkas Cania.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs