Beberapa pengamat politik memprediksi bakal calon wakil presiden pendamping Jokowi akan mengerucut pada tiga nama. Yakni Airlangga Hartarto Ketua Umum DPP Partai Golkar, Sri Mulyani Menteri Keuangan dan Tuan Guru Bacang (TGB) Gubernur NTB.
Jokowi bakal calon presiden incumben tinggal memilih diantara tiga nama calon tersebut.
Kalau pilih seorang profesional, pilihannya pada Sri Mulyani Menteri Keuangan, yang reputasinya sudah diakui dunia. Bahkan Sri Mulyani terpilih menjadi menteri keuangan terbaik Asia.
Kalau Jokowi mencari pendamping seorang ulama, Jokowi cenderung memilih cendekiawan muslim lulusan Al Azar Mesir, Tuan Guru Bajang gubernur Gubernur NTB yang mendukung Jokowi dua periode.
Kalau Jokowi merasa aman dengan pendamping seorang politisi tulen, orangnya adalah Airlangga Hartarto ketua umum partai Golkar.
Tidak akan menimbulkan kecemburuan dari partai lain, kalau Jokowi memilih Airlangga. Pada Pemilu 2014, Partai Golkar yang dipimpinnya berhasil meraub suara terbanyak kedua setelah PDI P.
Siti Zuhro peneliti dan pengamat politik LIPI mengatakan, semuanya berpulang pada Jokowi yang mempunyai hak prerogatif akan memilih siapa.
“Jokowi berhati-hati memilih pendamping. Sebab kalau sampai salah memilih wakil akan berisiko dan mempersulit Jokowi sendiri,” kata Zuhro.
Tentang dua politisi muda NU, Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB dan Romahurmuzi Ketua Umum PPP yang juga berambisi menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019, Zuhro mengatakan masih punya punya peluang, tapi tidak sebesar Airlangga Hartarto, Sri Mulyani dan TGB.
Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB mengatakan, mendeklarasikan diri sebagai bakan calon wapres Jokowi atas keinginan ulama dan kiai serta amanat partai.
Meskipun ada wacana Jokowi akan memilih calon pendamping lain, Cak Imin mengatakan sejauh belum keluar dari ucapan Jokowi sendiri, Cak Imin masih berkeyakinan Jokowi akan meliriknya.
Jokowi usai menutup Rembug Nasional Aktivis 98 di Jakarta International (JI) Expo Kemayoran, Sabtu (7/7/2018) mengatakan sudah mengantongi nama calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampinginya maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Jokowi menyebutkan nama Cawapres yang mendampinginya akan diumumkan pada saat yang tepat.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan membuka pendaftaran pasangan capres dan cawapres Pilpres 2019 pada 4-10 Agustus 2018. Penetapan capres dan cawapres Pilpres 2019 akan dilakukan pada 20 September 2018. Tiga hari kemudian atau mulai 23 September 2018 akan digelar kampanye Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pilpres 2019.
Sampai sekarang baru Jokowi yang telah memastikan maju di pilpres 2019, dan didukung sebagian besar partai. Sedang keinginan Prabowo untuk maju masih dalam wacana. Sama halnya dengan Anies Basewedan, Gatot Nurmantyo dan Agus Harimurti Yudoyono (AHY). (jos/dwi)