Suara warga Nahdliyin Jawa Timur yang selama ingin menjadi primadona pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 diperkirakan terbelah.
Pasalnya tiga kader NU potensial yakni Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Khofifah Indar Parawansa dan Halim Iskandar bakal maju untuk memperebutkan kursi Jatim I.
Setelah PDI Perjuangan mewacanakan mengusung Wagub Jatim Gus Ipul, Partai Golkar cenderung akan mengusung Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa.
Hal itu disampaikan Nusron Wahid Korbid I Pemenangan Pemilu Jawa-Sumatera DPP Golkar terkait cagub Jatim yang bakal bertarung pada Pilgub 2018 di jakarta 23 maret 2017 mendatang.
Mantan ketua umum PP GP Ansor itu meyakinkan kekuatan Khofifah memiliki pendukung di akar rumput dalam posisi pimpinan Muslimat NU.
Muslimat dinilai punya jaringan sampe ke desa-desa dan kegiatannya paling rajin dan rutin.
Ditambah posisinya sebagai Mensos yang banyak bertugas dan bertemu dengan rakyat karena sering blusukan. Sehingga menjadi modal bagi Khofifah yang berpengalaman dua kali kalah di pilgub Jatim oleh lawan yang sama yakni Soekarwo.
Sementara itu Gus Ipul, selain diwacanakan mendapat dukungan dari PDIP dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga menjadi salah satu ketua PBNU dan sudah sepuluh tahun mendampingi Pakde Karwo sebagai wagub Jatim.
Berbeda dengan PKB, partai yang didirikan warga NU itu akan mengusung kader partai yang sekarang duduk di pimpinan DPRD Jatim yakni Abdul Halim Iskandar.
“Calon PKB sampai hari ini masih Halim Iskandar ketua DPW PKB Jawa Timur tidak ada lainya, ” kata Bambang Suwanto desk Pilkada DPP PKB.
KH Said Aqil Ketum PBNU mengatakan, NU tidak punya urusan dengan pilkada, itu urusan politik. Mereka diajukan oleh parpol. Warga NU silahkan mendukung yang terbaik, tidak perlu membawa-bawa NU. (jos/dwi)