Soekarwo Gubernur Jawa Timur, mengkhawatirkan masyarakat Jatim, tidak bergairah mengikuti Pilgub Jatim 2018.
Kekhawatiran itu muncul setelah melihat perkembangan pilgub Jatim, sampai sekarang belum ada bakal calon Gubernur yang bermunculan.
Baru satu calon yang telah mendeklarasikan diri, yakni Saifullah Yusuf (Gus Ipul), yang masih menjabat sebagai Wagub Jatim. Gus Ipul diusung PKB, dan didukung kiai dan ulama NU Jatim.
Gus Ipul selain teken kontrak dengan PKB, juga sudah mendaftar ke beberapa parpol yang telah membuka pendaftaran untuk peserta Pilgub Jatim.
Sebelumnya, Soekarwo berharap Pilgub Jatim akan diikuti beberapa bakal calon, sehingga masyarakat nempunyai banyak pilihan.
“Faktanya baru ada satu calon. Itu pun belum diketahui siapa pendamping atau wakilnya nanti. Sedang di daerah lain sudah rame, sedang di Jatim masih adem ayem,” kata Soekarwo Gubernur Jatim di sela memberi kuliah umum di Universitas Pertahanan Sentul, Rabu (13/9/2017).
Mengenai situasi politik dan keamanan di Jatim menjelang Pilgub Jatim, Pakde Karwo mengatakan, cukup kondusif. Tapi, yang jadi persoalan calonnya tidak ada, kata dia.
Sementara Khofifah Mensos, yang disebut-sebut akan menjadi pesaing Gus Ipul, di Pilgub Jatim, juga masih maju mundur. Belum jelas perahu atau partai yang akan mengusungnya. Tapi Khofifah mengatakan suara partai pendukungnya sudah memenuhi syarat minimal.
Muhaimin Iskandar Ketum PKB, menyebut Khofifah akan membawa misi yang cukup berat. Salah satunya memenangkan Joko Widodo pada Pilpres 2019 di Jatim.
Jatim akan menjadi andalan Jokowi untuk meraup suara di Pilpres 2019 setelah Ahok Cagub DKI yang dijagokan Jokowi, kalah dengan lawannya, Anis Baswedan.
Khofifah sebagai Menteri Sosial dari kabinet Kerja Jokowi-JK, Khofifah tidak bisa lepas dari bayang-bayang Jokowi, karena itu untuk bisa ikut Pilgub Jatim, Khofifah harus mendapat restu Jokowi Presiden. (jos/bid/ipg)