Partai Amanat Nasional (PAN) sampai saat ini belum menentukan posisinya di Pilgub Jawa Timur 2018.
Sesuai Peraturan KPU 9/2016 tentang Pencalonan dalam Pilgub, partai pengusung minimal memiliki 20 persen kursi di DPRD daerah masing-masing.
PAN hanya memiliki tujuh kursi di legislatif Jawa Timur. Sehingga tidak mungkin mengusung calonnya sendiri, dan harus berkoalisi.
Partai ini sempat berwacana akan membuat poros koalisi baru bersama Partai Gerindra (13 kursi) dan PKS (6 kursi) dengan mengusung kandidat calon alternatif.
Tapi beberapa waktu lalu, Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN menunjukkan sinyal-sinyal, partainya mulai melipir mengusung Khofifah.
Konsekuensinya, PAN harus bergabung dengan koalisi yang sedang dibangun Demokrat bersama Golkar, Nasdem, Hanura, dan PPP.
Achmad Rubaie Wakil Ketua Bidang Polhukam DPW PAN Jawa Timur mengatakan, PAN masih menimbang-timbang semua kemungkinan.
Mendukung Khofifah adalah salah satu opsi. Opsi lainnya, PAN sedang menjaring tokoh-tokoh di Jawa Timur yang layak menjadi calon gubernur.
“Empat nama calon gubernur dan wakil gubernur sedang ditimang-timang di Jakarta. Ya, di luar yang sudah ada saat ini,” ujarnya usai diskusi “Menuju Pilgub Jatim Damai, Berkualitas, dan Berintegritas,” Kamis (16/11/2017).
Dari empat nama itu, Rubaie mengatakan, sebagian merupakan kader PAN, sebagian lainnya adalah tokoh masyarakat yang bukan merupakan kader partai.
Zulkifli Hasan Ketum PAN beberapa waktu lalu sempat menyinggung dua tokoh di Jatim yang juga layak dicalonkan, ada Suyoto Bupati Bojonegoro dan Masfuk Ketua DPW PAN Jawa Timur.
Meski DPP PAN sudah memegang empat nama, Rubaie mengatakan, PAN di Jatim juga sedang mencari calon gubernur dari daerah-daerah yang ada di Jatim.
Sudah dua minggu DPW PAN Jatim turun ke daerah-daerah untuk mencari kandidat. Dari Jember ke Situbondo, lalu ke Pasuruan. Kemudian belum lama ini ke Jombang, Kediri, Blitar, dan Malang.
PAN turun ke daerah, kata Rubaie, untuk memperkuat argumen bahwa kandidat-kandidat yang akan diusulkan DPW PAN Jatim memang layak menjadi pemimpin.
Menurutnya, dua partai lain yang akan berkoalisi dalam poros baru, baik Gerindra dan PKS juga melakukan pencariannya kandidat masing-masing, yang nantinya akan dimatangkan bersama.
Erlangga Pribadi Pengamat Politik dari Inisiative Institute sempat mengatakan, momen Pilgub Jatim salah satunya juga merupakan momen regenerasi. Karena itu muncul beberapa nama pemimpin muda yang tampil ke permukaan.
Rubaie mengatakan, PAN juga menyadari hal ini. Dia mengatakan, para kandidat yang sedang dicari beberapa di antaranya akan mewakili generasi muda atau yang kini disebut milenials.
Namun, dia mengatakan, harus ada kombinasi dengan generasi-generasi yang sudah matang.
“Kita tidak bisa mengandalkan hanya dari generasi milenial. Perlu ada sentuhan dari yang sudah matang,” ujarnya.
Karena itulah, dari beberapa nama yang telah dijaring oleh DPW PAN Jatim, porsi pemimpin dari generasi milenial dengan generasi yang sudah lebih dulu matang, kata Rubaie, seimbang.(den)