Sabtu, 23 November 2024

Peran Megawati dan Jokowi yang Jadikan Elektabilitas PDIP Selalu Tinggi

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Maruarar Sirait saat menjadi pembicara dalam Rilis Survei Nasional PolMark Indonesia di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Politisi muda PDI Perjuangan membuka rahasia mengapa elektabilitas PDI Perjuangan selalu teratas meninggalkan jauh partai-partai pesaingnya.

Rahasia ini dibuka Maruarar Sirait saat menjadi pembicara dalam Rilis Survei Nasional PolMark Indonesia dengan tema “Tiga Tahun Jokowi-JK dan Calon Penantang Jokowi 2019” di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017).

Menurut Maruarar, rahasia elektabilitas yang tinggi itu adalah peran Megawati Soekarno Putri Ketua Umum PDIP dan Joko Widodo (Jokowi) Presiden.

Megawati memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga dan mempertahankan suara partai. Megawati sebagai penjaga ideologi partai mampu mensolidkan partai dan terus memperjuangkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

“Kemampuan Ibu Megawati mensolidkan dan menjaga Pancasila inilah yang menjadikan PDI Perjuangan masih dicintai dan dipercaya rakyat,” kata dia.

Lebih lanjut, Maruarar mengungkapkan bahwa figur Joko Widodo Presiden juga memiliki peran yang penting untuk mendongrak elektabilitas PDI Perjuangan. Rakyat masih menaruhkan harapan dan kepercayaan kepada mantan Wali Kota Surakarta ini.

“Dari lembaga survei membuktikan masyarakat mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi. Dan rakyat juga percaya bahwa presiden masih berada pada arah yang benar untuk mengubah bangsa ini lebih baik,” jelas Maruarar.

“Jadi bila Bu Mega mensolidkan suara internal, Jokowi menjadi magnet elektoral bagi pemilih di luar PDI Perjuangan,” kata dia.

PolMark Indonesia melakukan survei terhadap tingkat elektabilitas partai politik. Hasilnya, PDIP sebagai partai penguasa masih berada jauh di atas dengan 25,1 persen, disusul Partai Golkar yang hanya mendapatkan 9,2 persen, dan Partai Gerindra dengan keterpilihan 7,1 persen.

Menariknya, pada posisi keempat PKB mendapatkan angka keterpilihan 6,3 persen. Partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu menggeser Demokrat pada Pemilu 2014 lalu yang kini di posisi kelima dengan 5,3 persen. Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) sebanyak 3,6 persen.

Eep Syaifulah Fatah Direktur Eksekutif PolMark Indonesia menjelaskan bahwa survei nasional ini dilaksanakan di 32 provisi, minus Papua dan Papua Barat.

Dua provinsi itu tidak disurvei karena alasan teknis semata. Survei ini secara total melibatkan 2.250 responden dengan menggukan metode multi stage random. Margin error survei ini 2,1 persen.‎ “Dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” ujar Eep.

Selain dihadiri Maruarar dan Eep S Fatah, publikasi survei ini juga menghadirkan narasumber lain. Yaitu Ahmad Muzani Sekjen Gerindra, Abdul Kadir Karding Sekjen PKB, Edi Soeparno Sekjen PAN dan Siti Zuhro, peniliti LIPI.(faz/iss/den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs