Sabtu, 23 November 2024

Pemimpin-Pemimpin yang Dinilai Mampu oleh PDI Perjuangan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Hasto Kristianto Sekjen DPP PDI Perjuangan (dua dari kiri) saat memberikan keterangan pers usai makan siang di Kediaman Wali Kota Surabaya, Senin (21/9/2017), didampingi para pemimpin daerah di Jatim. Foto: Denza suarasurabaya.net

Pada kesempatan berkunjung ke Surabaya, Senin (11/9/2017), Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan disambut beberapa Kepala Daerah di Jatim. Beberapa di antaranya diwacanakan menjadi calon Gubernur atau Wakil Gubernur Jatim.

Hasto Kristianto Sekjen PDI Perjuangan sempat ditanya mengenai hal ini. Apakah para kepala daerah yang diundang dalam kunjungan Mega ini termasuk dalam pertimbangan calon Gubernur Jatim?

Hasto sebagai perwakilan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menyampaikan penilaian DPP PDI Perjuangan mengenai para undangan yang hadir seperti Budi Sulistyono alias Kanang Bupati Ngawi, dan Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi.

“Di sini ada pak Kusnadi (Ketua DPD PDIP Jatim), Pak Kanang, dan Pak Anas. DPP menilai para tokoh ini mampu menjalankan tugas-tugas dan platform perjuangan partai dengan sangat baik,” ujarnya setelah makan siang di Kediaman Wali Kota Surabaya.

Namun Hasto menegaskan, Pilgub Jatim 2018 adalah pemilunya rakyat. PDI Perjuangan perlu mendengar masukan dari rakyat. Selain itu, keputusan tetap berada di Tangan Megawati Soekarnoputri.

Bagaimana dengan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya, Hasto mengatakan, Risma telah berhasil menjadikan Surabaya hijau royo-royo dan mendirikan kepemimpinan yang berlandaskan Pancasila.

“Ketika kami tanya, Ibu Risma masih ingin menjadikan Surabaya sebagai ibu kota Provinsi yang betul-betul membumikan Pancasila. Sehingga masih banyak gagasan-gagasan yang perlu dijalankan beliau. Itu sikap beliau,” katanya.

Tapi bagaimanapun, kata Hasto, mengulang kembali pernyataannya, keputusan siapa calon yang akan diusung tetap berada di tangan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDI Perjuangan.

Hasto tidak menyebutkan bagaimana penilaian DPP PDI Perjuangan terhadap Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jatim, yang telah mendaftarkan diri ke DPD PDI Perjuangan Jatim.

Saat itu, Wakil Gubernur yang biasa dipanggil Gus Ipul memang absen setelah menemui Megawati di Bandara Juanda bersama beberapa tokoh lain seperti Dahlan Iskan dan Arif Affandi.

Gus Ipul tidak tampak turut dalam makan siang bersama Megawati di Kediaman Wali Kota Surabaya. Mungkin karena itu pula, Hasto tidak menyinggung soal penilaian DPP PDI Perjuangan mengenai Gus Ipul.

Hasto menegaskan, PDI Perjuangan akan bekerja sama dengan kekuatan partai lain dalam Pilgub Jatim 2018. PDI Perjuangan, kata Hasto, adalah partai gotong royong yang akan menggandeng kekuatan partai lain untuk membangun Jawa Timur yang lebih baik.

“Secara intens kami membangun dialog dengan PKB. Sedangkan Pak Kusnadi (Ketua DPS PDI Perjuangan Jatim,red) ini berdialog dengan Partai Hanura. Sehingga dalam hal kursi, dengan dilakukannya kerja sama ini, sudah lebih dari mencukupi,” ujarnya.

Meski demikian, kata dia, yang terpenting adalah dukungan dari rakyat. Karena itu PDI Perjuangan di Jatim mengintegrasikan masukan dari DPRD Jatim dan rakyat dengan lebih berhati-hati sehingga dapat mengambil keputusan dengan bening. (den/bid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs