Tjahjo Kumolo Menteri Dalam Negeri, berharap tidak ada kampanye berlatar dan menyinggung aspek suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam Pilkada 2018.
“Dampak Pilkada DKI pasti merembet di beberapa daerah besar. Jangan ada kampanye SARA dan kebencian seperti DKI kemarin,” ujar dia dalam pengarahan kepada eselon I, II dan III Kementerian Dalam Negeri, di Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Menurut dia, harus ada ketegasan dari pihak terkait untuk mencegah itu. Pemerintah mengingatkan KPU, Badan Pengawas Pemilu, dan aparat agar kampanye SARA dan kebencian dihilangkan.
“Harus kampanye adu konsep, adu gagasan bagaimana memajukan kesejahteraan masyarakat daerah,” ujar dia seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan, Pilkada 2018 mungkin akan beraroma Pemilu nasional karena menyangkut 68 persen total pemilih Indonesia. Lagi pula, waktu penyelenggaraannya berdekatan dengan Pemilu nasional yang akan menentukan kepemimpinan nasional pada 2019.
Dia meminta seluruh jajaran kemendagri untuk melakukan koordinasi ke seluruh daerah agar Pilkada berjalan lancar.(ant/ipg)