Senin, 24 Februari 2025

Pakde Persilakan Birokrat Maju di Pilgub Jatim

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Soekarwo Gubernur Jawa Timur. Foto : Humas Jatim

Soekarwo (Pakde Karwo), Gubernur sekaligus Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur persilakan beberapa birokrat di lingkungan pemerintah provinsi yang akan running maju di pemilihan Gubernur Jawa Timur 2018.

“Silakan untuk birokrat saya sebagai gubernur malah mendukung sehingga pilgub nanti bisa lebih berwarna dan banyak calon,” kata Soekarwo, Selasa (4/4/2017).

Namun, sesuai aturan yang berlaku, birokrat harus segera mengajukan pensiun jika memang berminat untuk maju sebagai calon gubernur. “Silakan ajukan pensiun pasti saya dukung karena itu hak birokrat,” ujarnya.

Para birokrat, kata Soekarwo, selama ini terbukti telah memiliki kemampuan khususnya kemampun memimpin dan kemampuan teknis menangani masalah di bidangnya masing-masing. Selain itu, jaringan partai politik dipastikan juga dimiliki birokrat sehingga jika memang ingin maju maka akan mudah untuk diterima oleh parpol.

Sekadar diketahui, beberapa waktu lalu Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur (FK3JT) menyebut beberapa birokrat yang layak untuk maju sebagai calon wakil gubernur dalam pilkada 2018 mendatang.

Beberapa nama itu adalah Wahid Wahyudi Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur; Nurwiyatno Inspektur Jawa Timur; Fattah Jasin Asisten II Sekdaprov Jawa Timur; Heru Thahjono Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Hadi Prasetyo Komisaris Utama PT SIER (pensiunan Asisten II Sekdaprov).

Banyaknya nama yang muncul jauh-jauh hari sebelum dimulainya tahapan pencalonan pilgub 2018 Jawa Timur dinilainya sangat bagus bagi demokrasi di Jawa Timur. “Berarti semakin banyak yang ingin maju, demokrasi itu berjalan. Yang berat itu kan kalau pagi-pagi tidak ada yang mencalonkan,” kata dia.

Namun, Pakde Karwo mengingatkan pada para birokrat untuk tetap tunduk pada hasil survei. Kalau survei mengatakan tidak bagus, dirinya menyarankan untuk tidak terlalu memaksakan. Jika tetap ingin maju dalam pilgub 2018 mendatang, disarankan bergabung sebagai wakil. Tetapi seandainya wakil tidak ada yang mengajak gabung, lebih baik tidak terlalu memaksakan.

“Lihat orangnya bagus, tapi survei hasilnya 0,2, ya tidak bisa. Orangnya kurang bagus, tapi disukai masyarakat juga bisa. Jadi minimal haruslah dikenal dan kredibel,” kata dia. (fik/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Senin, 24 Februari 2025
28o
Kurs