DPD PDI Perjuangan menegaskan hubungan antara Samanhudi Anwar, Walikota Blitar dan Djarot Saiful Hidayat calon Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga mantan Walikota Blitar tetap terjaga sehingga berita di berbagai media sosial yang mengatakan bahwa Samanhudi tidak setuju Djarot maju di DKI adalah hoax semata.
“Saya ingat betul bagaimana dulu yang meminta Pak Djarot untuk jadi Walikota Blitar pada tahun 2000 adalah Pak Samanhudi. Saat itu, Pak Samanhudi menemui almarhum Pak Tjip (Sutjipto) agar merestui Pak Djarot jadi Walikota Blitar,” kata Kusnadi, Ketua DPD PDI Perjuangan di kantornya, Jumat (3/2/2017).
Menurut Kusnadi, dengan kedekatan keduanya, maka sangat tidak masuk akal jika Samanhudi melontarkan pernyataan-pernyataan yang merugikan Djarot. Apalagi, kata Kusnadi, yang mengantarkan Samanhudi menjadi Walikota Blitar pengganti Djarot adalah Djarot Saiful Hidayat sendiri.
Dalam kesempatan ini, kepada wartawan, Kusnadi bahkan sempat menunjukkan hasil rekaman pernyataan dari Samanhudi tentang kebohongan informasi yang menyatakan bahwa Samanhudi tidak setuju jika Djarot maju di DKI Jakarta.
Sementara itu, keretakan hubungan antara Samanhudi dan Djarot yang diklarifikasi oleh Kusnadi sempat beredar di media sosial yang bersumber dari website sebuah media nasional. Berita tentang pernyataan Samanhudi yang menyudutkan Djarot sendiri dimuat di media tersebut pada 2 Desember 2014 yang lantas empat hari lalu berita tersebut di-copy dan dimasukkan ke dalam laman berita citizen jurnalism yang dikelola oleh sebuah media nasional. (fik/ipg)