Saifullah Yusuf yang telah mendaftarkan diri sebagai calon gubernur petahana di banyak partai di Jawa Timur mengaku tidak bisa berandai-andai akan berpasangan dengan siapa.
Pada kesempatan bertemu dengan Megawati Soekarnoputri di Bandara Juanda Surabaya, Senin (11/9/2017), Gus Ipul (panggilan Saifullah Yusuf) mengatakan, pertemuan itu sama sekali tidak membicarakan Pilkada.
Pria yang juga merupakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jawa Timur itu mengatakan, Megawati dalam pertemuan itu membincangkan beberapa hal yang menarik.
“Ada cerita waktu beliau masih menjabat presiden atau wakil presiden saat itu, mencoba membebaskan lahan Cipularang melibatkan RT, RW. Dan itu lebih cepat. Bagi saya, pesannya, pembangunan itu harus melibatkan komunitas terbawah, di RT, RW, supaya permasalahannya bisa terpetakan dengan benar,” ujarnya.
Pada pertemuan itu, Megawati dan para tokoh selain Gus Ipul, seperti Dahlan Iskan, Arif Afandi, Abdullah Azwar Anas, Kanang, Risma, serta Kusnadi, juga membicarakan masalah masa pensiun.
“Seiring peningkatan usia harapan hidup, sekarang sudah mencapai 70 tahun, usia pensiun 60 tahun itu sudah harus direvisi, menjadi 65 tahun misalnya. Ini wacana yang menarik untuk dibahas,” katanya.
Ketika ditanya, menurutnya siapa yang pantas mendampingi dirinya maju Pilgub Jatim 2018 dia mengatakan bukan kapasitasnya untuk berbicara saat ini. Dia mengatakan, hal itu, masih dibahas oleh partai-partai yang akan mengusungnya.
“Saya tidak dalam kapasitas menjawab hal ini. Tapi yang jelas, nama-nama yang muncul di berbagai kesempatan, di media-media, itu semua orang-orang yang bagus dan layak dalam hal kapasitas, untuk menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur,” katanya.
Dirinya mengaku, saat ini lebih fokus pada proses partai-partai yang akan mengusungnya, yang sedang mematangkan koalisi. “Saya tidak berani berandai-andai,” ujarnya.
Pada kesempatan berbeda, Hasto Kristianto Sekjen PDI Perjuangan menegaskan, partainya akan bekerja sama dengan partai lain dalam memenangkan Pilgub Jatim 2018.
Saat ini, PDI Perjuangan sudah berkomunikasi secara intens dengan PKB. Di Jawa Timur, Kusnadi Ketua DPD PDI Perjuangan juga sedang berdialog dengan Partai Hanura.
Sedangkan mengenai kriteria calon yang akan diusung, Hasto secara tegas mengutip penilaian Megawati Soekarnoputri, bahwa calon PDI Perjuangan di Jatim harus berpijak kuat kepada akar Nahdlatul Ulama (NU), tetapi juga mempunyai hubungan sangat baik dengan PDI Perjuangan.(den/ipg)