Dewan Pembina Partai Golkar telah mengadakan rapat menyikapi keputusan Pleno Dewan Pengurus Pusat (DPP) soal kasus Setya Novanto. Rapat berlangsung di Bakrie Tower, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2017).
Aburizal Bakrie Ketua Dewan Pembina Partai Golkar mengatakan, sesuai mekanisme, Dewan Pembina dan DPP melakukan pembahasan bersama terkait isu strategis.
“Proses Munas dan Munaslub adalah keputusan tertinggi. Dibawahnya ada Rapimnas. Ketiga adalah rapat pleno DPP. Sesuai dengan AD/ART, setelah mendapat penjelasan DPP, Dewan Pembina menghargai sebuah proses yang berlangsung di DPP, proses yang sangat demokratis, kritis, tiga kali skorsing, akhirnya dapat diterima,” ujar Aburizal dalam konferensi pers usai rapat didampingi para anggota dewan pembina dan Idrus Marham Plt Ketua Umum Partai Golkar.
Karena keputusan itu adalah yang tertinggi ketiga, maka, kata Aburizal, Dewan Pembina menilai itu keputusan konsensus terbaik dan harus dihargai semua pihak.
“Kami minta semua pihak menghargai keputusan DPP, menjaga persatuan dan kesatuan DPP Partai Golkar,” kata dia.
Menurut Aburizal, Dewan Pembina telah mendengar penjelasan DPP, sehingga menyarankan ke DPP melakukan rapat dengan DPD I, agar bisa memberikan penjelasan soal itu (keputusan Pleno DPP).
“DPP dan DPD agar bisa mengambil langkah-langkah dan kebijakan terbaik sesuai pleno, atau sesuai kesepakatan. Kalau memang perlu dilakukan Rapimnas hingga Munaslub maka harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan,” jelas Ical.
Sekadar diketahui, dalam Rapat Pleno Golkar diputuskan kalau posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua DPR RI masih dipertahankan sampai ada keputusan Pra Peradilan perkara KTP Elektronik.(faz/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
