
Tongkat komando Panglima TNI sudah resmi berpindah dari Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ke tangan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Proses pergantian Panglima TNI yang diusulkan Joko Widodo Presiden berlangsung mulus, sesudah mendapat dukungan dari seluruh fraksi di DPR RI.
Padahal, sebelumnya nama Marsekal Hadi Tjahjanto sempat diisukan punya kedekatan khusus dengan Jokowi Presiden.
Kedekatan itu, bahkan disebut sebagai alasan di balik keputusan Jokowi Presiden mengusulkan Marsekal Hadi sebagai calon tunggal Panglima TNI.
Fadli Zon Wakil Ketua DPR RI menilai, kedekatan Presiden dengan Panglima TNI bukan sebuah masalah, dan sah-sah saja.
Malah menurut Pimpinan DPR bidang Korpolkam itu, seorang Presiden harus kenal baik dan punya kedekatan dengan panglima angkatan bersenjatanya.
“Sebetulnya kedekatan Presiden dengan Panglima TNI tidak ada masalah. Semua presiden pasti ingin kenal baik dengan panglima, apalagi presiden sendiri yang mengusulkan nama calonnya,” ujarnya dalam diskusi publik di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/12/2017).
Tapi, Fadli mengingatkan Marsekal Hadi Tjahjanto menunjukkan kemampuan terbaiknya, untuk menepis isu miring soal penunjukannya sebagai Panglima TNI.
Sekadar diketahui, Joko Widodo Presiden resmi mengajukan nama Marsekal Hadi Tjahjanto calon tunggal Panglima TNI ke DPR, melalui surat resmi yang disampaikan Pratikno Menteri Sekretaris Negara, Senin (4/12/2017).
Sesudah melalui proses uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR, Jumat (8/12/2017), Jokowi Presiden melantik Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sabtu, (9/12/2017) pagi, upacara serah terima jabatan Panglima TNI digelar di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. (rid/iss)