Irjen Pol Machfud Arifin Kapolda Jatim mengatakan, pihaknya akan mengantisipasi potensi kerawanan-kerawanan saat berlangsungnya Pilgub Jatim 2018.
Dia mengatakan, kerawanan ini bisa terjadi pada momen-momen tertentu Pilkada dengan berbagai faktor penyebab. Misalnya, pada saat kampanye dan pada saat pelaksanaan.
“Banyak faktornya, mulai dari sabotase, pengunaan kartu ganda, dan pencoblosan berulang-ulang, itu bisa saja terjadi,” ujarnya setelah deklarasi Forkopimda menyukseskan Pilgub Jatim 2018, di Grand City, Surabaya, Senin (13/11/2017).
Adapun daerah-daerah rawan di Jatim berdasarkan data yang dikumpulkan Polda Jatim sejak 2013 lalu, antara lain di daerah Tapal Kuda, seperti Bondowoso, daerah Madura, juga di daerah seperti Mojokerto.
“Kerawanan seperti itu akan kami antisipasi. Saya berharap dengan kesadaran masyarakat Jatim yang baik, tidak terjadi kerawanan. Seperti kata Pakde (Soekarwo), jangan sampai keinginan Pilkada di Jakarta di bawa ke sini,” ujarnya.
Forkopimda, kata Machfud, akan terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan penyelenggara, baik KPU dan Bawaslu untuk mengamankan jalannya Pilkada 2018 di Jatim.
Pada pelaksanaannya, Polda Jatim akan menurunkan 2/3 kekuatannya dibantu dengan tim dari Tentara Nasional Indonesia.
Tidak hanya itu, Polda Jatim juga akan melibatkan tim pengawasan siber. Machfud mengatakan, Tim Cyber Patrol Polda Jatim akan terus bergerak melakukan pengawasan di media sosial.
“Kalau ditemukan, baik di tingkat Polda maupun Mabes Polri, dan aturan hukumnya menyatakan (tindakan di media sosial) itu pidana nanti akan kami proses,” ujarnya.(den/ipg)