Klaim dukungan menjelang Pilgub DKI Jakarta putaran kedua, antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Jarot Saiful Hidayat dan Anis Baswedan-Sandiga Uno semakin seru.
Pasangan Ahok-Jarot, mengklaim partai berbasis Islam PKB dan PPP serta ormas keagamaan PWNU DKI Jakarta telah mendeklsrasikan dukungan kepada dirinya
Ahok kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/4/2017) menyatakan gembira atas dukungan tersebut. Selain PPP, PKB dan NU dukungan juga diberikan oleh Gerakan Pemuda Ansor.
Dukungan partai dan ormas Islam yang cukup berpengaruh ini, menambah optimisme Ahok akan menang.
Namun, Anis menanggapi biasa biasa saja atas dukungan PKB, PPP, NU dan Ansor kepada Ahok.
Menurut Anis, dukungan yang diberikan akar rumput, termasuk santri kampung dan majelis taklim yang bermodalkan idealisme, jumlahnya lebih besar.
Hari ini Anis juga menerima dukungan dari perwakilan komunitas miskin kota dan korban gusuran se-wilayah Jakarta.
Kepada pendukungnya itu, Anis menegaskan kemiskinan dan ketimpangan sosial merupakan problem menahun di Jakarta.
“Probelum ketimpangan ekonomi sosial, sejatinya tanggung jawab pemerintah,” kata Anis.
Menurut Anis, ketimpangan sosial ini sudah dituangkan dalam kontrak politik, yang akan menjadi garapan kalau Anis-Sandi, menang.
Siti Zuhro, peneliti dan pengamat politik senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI, menilai klaim menggelembungkan jumlah dukungan dalam pilkada sudah biasa. Tapi harus diingat, kalau elitnya pilih B, arus bawah belum tentu mau mengikuti.
“Berbeda dengan Imam shalat, makmum wajib mengikuti yang dilakukan Imam,” kata Zuhro. (jos/bid/rst)