Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) akhirnya menonaktifkan Wishnu Wardhana sebagai Ketua DPC Hanura Surabaya setelah penetapan dirinya sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Secara otomatis, DPC Hanura Surabaya saat ini mengalami kekosongan kepemimpinan.
Kelana Aprilianto Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura Jawa Timur mengatakan, memang sedang dalam pembahasan, siapa orang yang tepat sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua DPC Hanura Surabaya.
“Posisi Pak WW saat ini sudah nonaktif. Sesuai aturan memang harus ada pelaksana tugas. Tapi keputusan tetap ada di DPP (Dewan Pimpinan Pusat Hanura,red),” ujarnya.
DPD Hanura, kata Kelana, saat ini tetap melakukan proses musyawarah. Hasil musyawarah ini akan diteruskan oleh DPD kepada DPP berupa usulan.
Sesuai AD/ART partai Hanura, usulan pelaksana tugas memang harus berasal dari organisasi yang berada satu tingkat diatasnya.
Ada dua nama calon pelaksana tugas DPC Hanura Surabaya yang menjadi pertimbangan. Arie Hafizh dan I Wayan Dendra. Keduanya saat ini memiliki jabatan struktural di tubuh partai.
Arie Hafiz sebagai Wakil Ketua DPD Hanura Jatim, sedangkan I Wayah Dendra menjabat Ketua DPD Hanura Kabupaten Sidoarjo.
“Kurang lebih satu bulan ke depan, sudah ada nama untuk pelaksana tugas Ketua DPC. Maksimal tiga bulan dari sekarang sudah ada Muscab (Musyawarah Cabang,red) luar biasa untuk menetapkan siapa ketua DPC definitif,” katanya.
Kewenangan Plt Ketua DPC Hanura Surabaya sangat terbatas. Pelaksana tugas tidak berwenang merombak struktur, baik di DPC hingga tingkat PAC (Pimpinan Anak Cabang).
Kelana berharap tidak ada polemik atas hasil keputusan DPP, mengenai siapa yang akan menjadi Plt Ketua DPC Hanura.
“Hanura ini kan organisasi. Namanya organiasasi harus tetap jalan. Kalaupun ada gejolak, misalnya pernyataan ketidakpuasan, misalnya dari PAC, harus dikomunikasikan. Tapi keputusan tetap di DPP,” katanya.
Selain itu, dia juga meminta agar masalah yang menimpa Wishnu Wardhana tidak mengganggu persatuan partai. Apalagi, Hanura saat ini memiliki target besar yang hendak dicapai pada pemilu mendatang.
DPC Hanura Surabaya sedang berkonsentrasi untuk meningkatkan jumlah kursi di DPRD kota Surabaya dengan target 15 kursi pada Pemilihan Legislatif mendatang.
Sementara itu, Agus Santoso Sekretaris DPC Kota Surabaya menyatakan, dirinya secara pribadi akan menerima keputusan DPP mengenai siapa yang akan terpilih sebagai Plt Ketua DPC Hanura.
“Kami ini ikut saja. Toh ini hanya pelaksaana tugas, sifatnya sementara dan kewenangannya juga terbatas. Tidak bisa melakukan perombakan struktural, kan?” Kata Agus.(den/tit/dwi)