Relawan Digital pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang bergabung dalam INSIDER (Anies-Sandi Digital Volunteer) mengajak masyarakat dan tim pendukung pasangan lainnya untuk lebih ke arah esensi pilkada yaitu mengedepankan figur pasangan calon, dan adu gagasan atau karya.
“Ayo kita suarakan dukungan yang etis, bukan menyerang. Kita condongkan figur pasangan calon dan adu perihal gagasan. Kami ajak juga agar setiap pasangan dan pendukungnya jangan sengaja seakan-akan korban dari isu SARA karena substansi Pilgub ini adalah melahirkan pemimpin baru Jakarta yang lebih baik dan lebih sejahtera,” ujar Anthony Leong Juru bicara tim kampanye Anies-Sandi di Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Anthony yang juga pakar digital marketing ini menyayangkan kemunculan media sosial Facebook tak resmi yang mengaku Anies-Sandi yang kontennya sarat mengarah ke isu SARA dan jelas-jelas mendiskreditkan Anies-Sandi.
“Rakyat sangat mendambakan demokrasi yang sejuk, mari kita gelorakan demokrasi yang dewasa, sehat dan sejuk. Kemunculan Pilgub ini harus kita maknai sebagai demokrasi yang berkelas dengan saling menguatkan, bukan untuk saling menghujat. Daripada di sosmed melakukan bullying mending kita suarakan gagasan. Misalkan persoalan ekonomi di Jakarta bagaimana solusinya ke depan karena selama ini tak tersentuh oleh petahana,” kata Anthony.
Kata dia, sekarang saatnya Jakarta memilih pemimpin yang terbaik, rasional dan berbeda. Jakarta membutuhkan kepemimpinan yang baik, seperti Anies-Sandi. Bila semakin menarik gagasan yang ditawarkan, maka yang diuntungkan tentu sudah pasti adalah masyarakat.
Dia juga mengungkapkan bahwa gelombang kritik yang sampai ke Anies-Sandi akan selalu dihadapinya dengan klarifikasi yang santun, senyuman yang disertai pemberian jawaban dengan penjelasan yang relevan.
“Mas Anies dan Bang Sandi merupakan figur pemimpin yang kedepannya membangun tanpa menyakiti. Apapun kritik dan arus serangan dihadapinya dengan pemberian jawaban dengan penjelasan yang relevan karena Jakarta ini harus dipimpin dengan cara teladan, sehingga menjadi panutan,” kata dia.(faz)