Senin, 25 November 2024

Pembelaan Nusron terhadap Ahok Tidak Ada Hhubungannya dengan NU

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan
Nusron Wahid. Foto: Antara

Pembelaan Nusron Wahid terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Gubernur DKI Jakarta yang bermain-main dengan kitab suci Alquran merupakan tanggung jawab pribadi Nusron, tidak ada hubungannya dengan Nahdlatul Ulama (NU). Demikian kata KH Said Aqil Siraj Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Sebagai organisasi keagamaan, NU menyesalkan pernyataan Ahok, dalam acara resmi di Kepulauan Seribu pekan lalu. Pada kesempatan itu, Ahok menyebutkan, “Jangan mau dibohongi orang dengan Surat Almaidah ayat 51”.

Said Aqil mengaku memahami kalau Ahok merasa dirugikan dengan ayat ini, sehubungan dengan posisinya sebagai bakal calon gubernur petahana.

Dalam ayat yang lain juga mengharamkan daging babi dan minuman keras, tapi tidak ada pedagang daging babi maupun penjual minuman keras yang marah pada Alquran yang mengharamkan daging babi dan minuman keras (Khamer).

Surat Almaidah ayat 51 yang dikutip Ahok, artinya “Wahai orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan nasrani sebagai teman setiamu. Mereka satu sama lain saling melindungi. Barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguh dia termasuk golongan mereka. Sungguh Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang dholim”.

“Ayat ini sudah ada dalam Alquran, bukan tiba-tiba muncul menjelang Pilkada,” kata Said Aqil.

Nusron Wahid kepala Balai Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP2TKI) yang merangkap tim pemenangan Ahok-Djarot, seharusnya mengingatkan Ahok keliru, bukan malah membenarkan, kata Said Aqil.

“Kalau Ahok secara pribadi tidak menyukai ayat ini, tidak masalah. Karena ketidak sukaannya itu disampaikan di muka umum, persoalannya jadi lain,” ujarnya.

Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB partai pendukung pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni tidak kaget dengan pembelaan Nusron terhadap Ahok. “Orang NU tahulah siapa Nusron,” katanya.

Menanggappi polemik Surat Almaidah, KH Ma`ruf Amin Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI mengajak semua masyarakat menahan diri, jangan gunakan ayat Alquran sembarangan, demikian pula dengan kitab suci agama lain. Semua harus intropeksi.

Di saat kubu sibuk dengan polemik Surat Almaidah, dua bakal cagub sibuk dengan acaranya sendiri.

Agus Harimurti memanfaatkan hari Minggu untuk lari pagi dengan masyarakat Ragunan Jakarta Selatan.
Sedang Anies Baswedan menghadiri pengajian mingguan di Masjid Kwitang serta bersilatuhmi dengan kominutas warga Duren Sawit.

Soemarno, Ketua KPU DKI Jakarta menjelaskan kegiatan Agus dan Anies dengan pasangannya masing-masing tidak bisa dikategorikan kampanye, karena statusnya baru bakal calon. “Sedang yang diatur oleh undang-undang, setelah menjadi.calon, meskipun sebagai pengenalan diri, tapi tetap dilarang membawa alat peraga kampanye,” kata Soemarno.(jos/iss/

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
29o
Kurs