Dualisme kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) antara kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz, merembet hingga ke arena Pilkada DKI Jakarta. Perbedaan ini terlihat dari dukungan kedua pihak tersebut yang tidak sama.
Bila kubu Romy memberikan dukungan untuk pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni yang didukung Partai Demokrat, PAN dan PKB. Kubu Djan Faridz memilih untuk mendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, yang diusung PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem dan Hanura.
Keterangan itu disampaikan Djan Faridz Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta, bersama Dimyati Natakusumah Sekjen PPP, sejumlah pengurus dan perwakilan dari partai pendukung Ahok-Djarot.
“Keputusan ini diambil berdasarkan rapat pleno DPP PPP tanggal 4 Oktober 2016 dan sesuai Silaturahmi Nasional PPP yang digelar 6 Oktober 2016,” ujar Djan di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Pihaknya juga menyatakan sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah pimpinan partai pendukung Ahok-Djarot.
“Meski partai Islam, PPP tidak menentukan dukungan calon kepala daerah berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan, tapi melihat kerja nyata Ahok-Djarot selama ini,” kata Djan Faridz.
Rencananya, deklarasi dukungan resmi akan dilakukan bersama partai pendukung Ahok-Djarot, akhir pekan ini. (rid/tit/ipg)