Niat koalisi kekeluargaan mengusung Tri Rismaharini (Risma) Wali Kota Surabaya untuk menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada pemilihan gubernur mendatang, terus mendapat dukungan masyarakat DKI Jakarta.
Beberapa komunitas masyarakat Jakarta mendeklarasikan diri mendukung Risma. Di jakarta saat ini beredar kaos, berisi seruan “Lawan Ahok!”.
Koalisi kekeluargaan terdiri dari enam partai, yaitu PDI Perjuangan, Gerinda, PKS, PAN, PPP dan PKB. Mereka menganggap Risma mempunyai kemamppuan untuk mengalahkan calon petahana Ahok, yang didukung Golkar, NasDem dan Hanura.
Alasan koalisi menjagokan Risma selain prestasinya sudah cukup jelas, dalam membuat kebijakan kader PDI Perjuangan ini selalu menjaga harmoni dengan menyatukan etika, dealetika dan estetika.
Bertolak belakang dengan gaya kepemimpinan Ahok yang tidak berpihak pada rakyat kecil, main gusur dan hanya menguntungkan pemilik modal besar.
Hidayat Nurwahid, Anggota Majelis Syuro DPP PKS, mengatakan, Jakarta membutuhkan seorang pemimpin yang arif dan bijaksana serta mengerti kemauan rakyat. “Syarat itu ada pada pribadi Bu Risma,” katanya.
Soal Bu Risma akan dicalonkan dengan siapa, PKS dan koalisinya tidak mempermasalahkan. Dengan Sandiaga Uno yang diusung Gerindra, maupun dengan Jarot, kader PDI P, yang sekarang menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Hidayat Nurwahid yakin Risma bisa mengalahkan Ahok.
Sementara Zukifli Hasan Ketua Umum DPP PAN, mengatakan partainya mendukung penuh Tri Rismaharini yang dinilai mampu mengimbangi Ahok. “PAN berharap Bu Risma bersedia mengubah Jakarta menjadi santun dan beradab,” kata Zulkifli Hasan.
Menghadapi perlawanan koalisi kekeluargaan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyatakan siap menghadapai koalisi, atau apalah namanya.
Maju melalui jalur independen adalah sudah menjadi niat dan mental Ahok sejak awal dan tekadnya sejak awal, artinya siap menghdapi semua Parpol.
Sementara itu pendaftaran calon Gubernur DKI jalur independen sudah ditutup Selasa (9/8/2016). Tidak ada satupun calon yang memenuhi syarat dasar jumlah KTP bukti dukungan.
Ahok yang sebelumnya akan maju melalui jalur independen, berubah haluan melalui jalur politik setelah KTP yang dikumpulkan teman Ahok ada yang bermasalah.(jos/iss/ipg)