Yongki Ketua Karisma, komunitas masyarakat Jakarta pendukung Risma untuk Pilgub DKI Jakarta 2017 mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 100 ribu pengurus Karisma yang akan menggalang suara, hingga ke tingkat RT dan RW di DKI Jakarta.
“Dulu waktu Jokowi menang Pilgub DKI itu mendapat 2,5 juta-an. Kita targetkan lebih dari itu, sampai 3 juta suara. Kerja kami saat ini, melengkapi jumlah itu,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, di Balai Kota Surabaya, Senin (19/9/2016).
Saat ini, Yongki mengakui, belum semua RT di Jakarta terdapat pengurus Karisma yang bertugas menggalang suara. Tapi dia menargetkan semua RT akan tercakup pada Oktober mendatang.
“Belum semua. Oktober kita targetkan seluruh RT di Jakarta ada pengurus kami. Sekarang baru sekitar 1.500-an RT yang sudah ada pengurus kami,” katanya.
Metode Karisma untuk menggalang suara, bukan dengan jalan mengumpulkan KTP. Yongki mengatakan, toh sejuta KTP tidak ada manfaatnya.
“Kami rekrut langsung pemilik hak suara. Biar RT yang bekerja. RT itu lebih kecil daripada TPS,” ujarnya.
Hari ini, puluhan anggota Karisma mendatangi Balai Kota Surabaya untuk bertemu langsung dengan Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.
Yongki mengatakan, mereka ke Surabaya hanya untuk menyampaikan niat Karisma mendukung Risma, bukan untuk meminta Risma agar mau maju ke Pilgub DKI Jakarta.
“Kami hanya menunjukkan data-data kesiapan kami untuk mendukung Bu Risma. Keputusan tetap ada di PDI Perjuangan, partainya Bu Risma, tentu saja atas petunjuk dari Allah SWT,” katanya.
Tapi bagaimanapun juga, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya merespons maksud dan tujuan Karisma ini dengan jawaban diplomatis.
Risma mengatakan, kepercayaan warga Jakarta yang diwakili oleh Karisma terhadap dirinya, adalah ujian dari Tuhan.
“Saya mohon maaf, karena saya masih akan tetap di Surabaya. Kalau Tuhan sudah menurunkan (kehendak agar dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta,red) pasti akan selesai,” ujar Risma kepada hadirin anggota Karisma di ruang sidang Balai Kota.
Risma mengaku tidak berhak memilih, dan tidak berani meminta untuk dipilih menjadi calon Gubernur DKI Jakarta, karena sudah terikat sumpah dengan warga Surabaya.(den/ipg)