Fadli Zon Membantah Anaknya Minta Fasilitas dan Pendampingan

Secarik surat berisi permintaan Sekretariat Jenderal DPR RI kepada Konsulat Jenderal RI (KJRI) di New York, Amerika Serikat untuk memfasilitasi Shafa Sabila Fadli putri Fadli Zon Wakil Ketua DPR RI, yang berangkat ke Amerika Serikat beredar di kalangan wartawan parlemen dan media sosial.

Dalam surat bertanggal 15 Juni 2016 itu, Setjen DPR atas nama Saiful Islam Kepala Biro KSAP, memberitahukan bahwa Shafa akan melakukan perjalanan ke New York pada 12 Juni 2016, untuk kemudian mengikuti Stagedoor Manor 2016 mulai 12 Juni hingga 12 Juli 2016. Dan, Setjen DPR meminta bantuan KBRI Washington melalui KJRI New York menjemput dan mendampingi Shafa selama berada di New York.

Menanggapi beredarnya surat tersebut, Fadli tidak membantah bila putrinya yang baru berusia 18 tahun itu memang sedang berada di Negeri Paman Sam dalam rangka mengikuti semacam Summer Camp. Namun, ia menyatakan tidak ada permintaan fasilitas dan pendampingan.

“Karena putri saya baru berumur 18 tahun dan sendirian berangkat ke AS, saya berpikir untuk mencari bantuan agar ada yang menemaninya. Ada kekhawatiran saya mengingat adanya kasus penembakan, dan sebagainya. Mungkin berbeda jika anak saya laki-laki. Tapi, itu juga sejak awal saya sudah tegaskan bahwa semua biaya yang dibutuhkan akan dibayar,” ujar Fadli kepada wartawan di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini kemudian mengungkapkan bahwa ada inisiatif dari stafnya meminta penjemputan untuk memastikan tidak ada masalah di imigrasi dan juga mengantar dari bandara ke rumah orang Indonesia.

“Kalau pun ada dana KJRI yang terpakai adalah untuk bensin dari bandara ke rumah orang Indonesia. Saya perkirakan dana yang terpakai tidak sampai 100 Dollar AS, atau sekitar Rp 1 juta. Nanti saya akan minta staf saya untuk mengantar uang tersebut sebagai pengganti uang bensin ke Kementerian Luar Negeri kalau itu dianggap sebagai pemakaian fasilitas,” kata dia.(faz/dwi)