Bambang Soesatyo Bendahara Umum Partai Golkar mengatakan, banyak pihak yang menanyakan mengapa Partai Golkar tetap memberi posisi penting bagi Setya Novanto (Setnov) di DPR. Padahal yang bersangkutan baru terkena sanksi pelanggaran kode etik dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Bambang mengatakan, di dalam rapat pengurus harian terbatas DPP Partai Golkar yang dihadiri para Wakil Ketua Umum, Ketua Harian, dan Bendahara Umum, Jumat (18/12/2015) malam lalu, seluruh pihak telah sepakat menyerahkan keputusan kepada Abu Rizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
“Ketum tadi malam langsung memutuskan pertukaran posisi Ade Komarudin dan SN (Setya Novanto). Masing-masing menjadi Ketua DPR dan ketua fraksi partai Golkar.” kata Bambang di Jakarta, Sabtu (19/12/2015).
Ketika ditanya alasan penukaran jabatan itu, Bambang mengatakan, “hanya Ketua Umum yang tahu.” Dia berkeyakinan bahwa Abu Rizal Bakrie telah mempertimbangkan keputusan tersebut. Termasuk dampak negatif dan potensi gejolak yang akan merebak di internal partai Golkar. (faz/den)