Tri Rismaharini, Walikota Surabaya mengaku belum memikirkan untuk kembali maju dalam pemilihan Walikota mendatang. Dirinya juga membantah jika saat ini telah menerjunkan tim untuk memobilisasi warga guna mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai prasyarat maju dari unsur independen.
“Tim ngumpulno KTP, digawe opo KTP. Wong aku iso ngumpulne KTP nang dispenduk, ikulo KTPne wong sak Suroboyo, gampang lek gelem. (Tim mengumpulkan KTP untuk apa. Aku bisa mengumpulkan sendiri, karena di dispenduk KTPnya orang se Surabaya ada. Gampang kalau mau),” kata Risma, ketika ditemui usai memantau harga beras di Pasar Soponyono, Rungkut, Kamis (5/3/2015).
Menurut Risma, jika dirinya mau, maka tidak perlu tim untuk mengumpulkan KTP. “Tak cetaki dewe pok o lek aku gelem. Wong kabeh KTP ngumpul nang Dispenduk (Tak cetak sendiri bisa kalau saya mau, seluruh KTP terkumpul di Dispenduk),” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Risma juga mengaku tidak pernah berambisi untuk kembali menjadi Walikota Surabaya. Dirinya mengaku masih fokus untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Walikota.
“Saiki lo, aku lo wedi. Kalau Gusti Allah nesu mergo aku ambisi jabatanku, terus seng kenek wargaku engko. Takut karma, medeni jabatan iki (Sekarang aku takut, kalau Tuhan marah karena aku ambisi jabatan, nanti yang kena adalah warga Surabaya),” kata dia.
Sekadar diketahui, jabatan Tri Rismaharini Walikota Surabaya akan berakhir pada 28 September 2015. Sedangkan pemilihan Walikota rencannya akan digelar pada Desember 2015 berbarengan dengan Pilkada di 16 daerah lainnya di Jawa Timur. (fik/dwi)