Syamsul-Awey Sekadar Wacana, Koalisi Majapahit Masih Buntu

Koalisi Majapahit batal memasangkan Syamsul Arifin Ketua DPC PKB sebagai calon yang telah mendapat rekomendasi dari DPP PKB, dengan Vincensius Awey Sekretaris DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Kota Surabaya.

Awey mengatakan, ajakan secara langsung untuk berdampingan maju bersama Syamsul itu tidak pernah ada.

“Itu hanya wacana, tapi kami tetap menghormati wacana yang dilontarkan ke publik. Saya secara pribadi memiliki alasan untuk tidak menerima wacana itu,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (1/8/2015).

Awey mengatakan, Koalisi Majapahit telah menjaring beberapa pasangan calon yang dia anggap secara elektabilitas dan popularitas jauh diatasnya.

“Lagipula bukan sesuatu yang pantas apabila saya tiba-tiba masuk, sementara sudah ada bakal calon lain yang telah melewati proses seleksi,” kata Awey.

Meski demikian, dia membenarkan bahwa Koalisi Majapahit telah datang secara full team, baik ketua maupun sekretaris DPC partai masing-masing yang tergabung, ke kantor DPD Nasdem Surabaya, Jumat (31/7/2015) sore.

“Mereka mengajak Nasdem untuk menambah kekuatan koalisi. Tapi biarlah kami (Nasdem) pada posisi netral saja dalam melakukan pengawalan demokrasi,” ujarnya.

Seperti sebelumnya, Nasdem tetap bersikap menolak aturan Undang-Undang, yaitu minimal dua pasangan calon dalam pilkada serentak. Menurut Awey, ini justru menciderai demokrasi.

“Akibatnya seperti ini, adanya isu-isu pasangan boneka. Nah supaya kami bisa melihat ini secara objektif, maka kami memilih untuk netral, tidak berada di pihak manapun,” katanya.

Sementara, hingga penutupan pendaftaran sore ini, belum tampak satu pun pasangan calon yang mendaftar di KPU Kota Surabaya.

Terutama pasangan calon dari gabungan partai besar, Koalisi Majapahit, yang sebelumnya telah memunculkan sejumlah nama pasangan calon. Tampaknya, kebuntuan koalisi dalam menentukan pasangan calon belumlah pecah. (den/dop/tok)