Soekarwo Gubernur Jawa Timur memastikan usulan nama Nurwiyatno sebagai Pj (Penjabat) Walikota bukan untuk memenangkan pasangan Rasiyo-Dhimam Abror dalam pemilihan Walikota pada Desember 2015 mendatang.
“Nama Pak Nur (Nurwiyatno) sudah saya usulkan jauh hari sebelum Pak Rasiyo mendapatkan rekomedasi dari Partai Demokrat dan PAN untuk maju dalam Pilwali Surabaya,” kata Soekarwo, Selasa (18/8/2015).
Nurwiyanto yang kini menjabat sebagai Kepala Inspektorat atau Penyidik di Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dulunya merupakan bawahan dari Rasiyo karena saat itu Rasiyo pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur.
Menurut Soekarwo, saat mengusulkan Pj ke Menteri Dalam Negeri, nama Nurwiyatno ini juga telah dikomunikasikan dengan Pemerintah Kota Surabaya dan mendapatkan sambutan yang baik.
“Mereka malah berterimakasih karena Pak Nur memang mumpuni. Bahkan dengan PDIP juga. Kan dalam hukum islam, diam berarti setuju (pengusulan Nurwiyatno,red),” ujarnya.
Nama Nurwiyatno sendiri, kata dia diusulkan dengan berbagai pertimbangan. Apalagi sesuai dengan kaidah seorang Pj, maka Nurwiyatno memang sangat layak untuk menjadi Pj di Surabaya karena posisinya yang kini sebagai Kepala Inspektorat penyidik di Pemerintah Jawa Timur.
Selain itu, Nurwiyatno sebelumnya juga sempat menjabat sebagai Kepala Badan Keuangan dan Aset yang tentunya sangat dibutuhkan untuk proses administrasi dan menata aset di Pemerintahan Kota Surabaya.
Sementara itu pada 28 September 2015 mendatang, masa jabatan Tri Rismaharini sebagai Walikota Surabaya memang akan berakhir. Sebagai gantinya, Pemerintah Jawa Timur telah mengusulkan nama Nurwiyatno sebagai Pj walikota dan akan bertugas hingga ada wawalikota definitif dimana proses pemilihan walikota akan digelar pada Desember 2015 mendatang. (fik/rst)