Sabtu, 23 November 2024

Pilkada Serentak Untungkan Penantang Incumbent

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Ilustrasi

Lembaga research, strategy and political consulting Proximity mengumumkan hasil surveinya bahwa mayoritas pemilihan kepala daerah yang akan digelar serentak pada Desember 2015 mendatang dipastikan akan diramaikan oleh wajah-wajah baru. Bahkan hasil survei tersebut menunjukkan jika incumbent belum tentu dengan mudah akan mengalahkan para penantangnya.

Whima Edy Nugroho, Direktur Proximity, Selasa (3/2/2015) mencontohkan untuk pilkada Sumenep maka hasil survei yang telah dilakukan menghasilkan beberapa nama penantang yang ternyata memiliki elektabilitas lebih mampuni ketimbang calon incumbent.

“Di Sumenep salah satu contohnya ternyata incumbent bupati yaitu Pak Busryro Karim hanya menduduki peringkat ketiga dalam hal elektabilitas,” kata Whima.

Untuk Sumenep ini, survey Proximity digelar pada periode minggu ke-4 bulan November sampai minggu ke-1 Desember 2014. Jumlah sampel 1000 responden dan margin error 3,1 persen dengan confident interval 95 persen. Sampel diambil di 27 kecamatan di Kabupaten Sumenep.

Hasilnya, elektabilitas para calon bupati yang diperkirakan running adalah MH Said Abdullah (anggota DPR RI dari PDIP) 22,5 persen; Zainal Abidin (mantan Kepala Bappeprov Jatim) 15,8 persen; dan Busyro Karim (incumbent bupati) 11,8 persen; sedangkan incumbent wakil bupati yang juga aka maju yaitu Sungkono hanya mendapatkan 5,2 persen.

“Figur baru ternyata lebih diharapkan dibandingkan incumbent, masyarakat lebih menginginkan perubahan,” ujarnya.

Whima mengatakan, incumbent pada pilkada serentak kali ini akan lebih sulit karena saat proses pilkada mereka ini sudah tidak lagi menjabat karena akan digantikan oleh Pj (penjabat) pengganti bupati/walikota, sehingga kemampuan untuk menggerakkan potensi birokrasi akan tidak lagi dimiliki.

Meski begitu, beberapa incumbent yang berprestasi seperti Surabaya dan Banyuwangi tetap akan sangat sulit untuk dikalahkan. “Kalau Surabaya dan Banyuwangi saya kira kalau tidak ada gonjang-ganjing politik akan sulit mengalahkan incumbent,” kata dia.

Sedangkan di dua daerah itu, hampir seluruhnya akan terjadi persaingan yang cukup kuat. Sidoarjo misalnya, meskipun nama bupatinya cukup tenar, namun dari sisi prestasi pembangunan masih akan dengan mudah bagi para penantang untuk melawannya. (fik/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs