Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR RI mengatakan banyak pihak termasuk Megawati Soekarno Putri Presiden RI ke 5 setuju untuk membubarkan KPK karena peran KPK sudah melenceng dari tujuan pendiriannya.
Saat ini, menurutnya, tinggal menunggu sikap Jokowi Presiden berani atau tidak untuk membubarkannya.
“Pidato Ibu Megawati pada Hari Konstitusi tentang KPK sudah jelas, kalau KPK harus dibubarkan. Makanya kalau Jokowi tidak terhentak dengan pidato tersebut, maka ada sesuatu yang salah. KPK sudah melenceng dari tujuan didirikannya dan sekarang kita tinggal menunggu sikap Presiden Jokowi saja. Jangan lagi pikirkan pencitraan, tapi pikirkan kepentingan besar bangsa ini,” ujar Fahri dalam diskusi “Menimbang Eksistensi KPK” di Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Fahri membandingkan sikap KPK yang tidak berani menanggapi pernyataan Megawati tersebut dengan pernyataannya yang sempat dilontarkannya pada tahun 2011 lalu tentang pembubaran KPK. ”Dulu ketika saya usulkan mereka ngamuk-ngamuk, tapi ketika seorang ibu menegur, mereka pun santun,” tambahnya.
Fahri mengungkapkan bahwa para pendukung KPK seperti pahlawan kesiangan yang tidak pernah berjuang untuk menumbangkan rezim otoriter orde baru namun tiba-tiba muncul seperti orang suci dan tampil seperti pahlawan kesiangan.
Pimpinan KPK menurutnya harus sadar dan memperbaiki diri karena jika tidak, maka kejadian dimana pimpinan KPK menjadi terpidana akan terus kembali terulang.
“Mereka harusnya sadar, Antasari kena, Samad kena, Ruki dulu pertama juga hampir kena sekarang masuk lagi. Hati-hati kualat pada bangsa ini. Negara ada presidennya, dunia ada Tuhannya, jangan selalu mentang-mentang. Kita sudah tumbangkan rezim otoriter, sekarang ketika bangsa mau bangkit, ada pahlawan kesiangan yang sok suci dan tampil sebagai pahlawan kesiangan,” tegasnya.
KPK pun dimintanya untuk tidak mengajarkan moralitas pada bangsa ini karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang bermoral. KPK cukup memperbaiki cara kerjanya. Jika cara kerja KPK benar maka akan jadi energy, tapi kalau dzolim seperti yang mereka praktekkan selama ini dengan merekayasa alat bukti dan menyalahgunakan penyadapan maka tentunya akan ada balasannya.
“KPK tidak perlu ajarkan moralitas pada bangsa ini karena bangsa ini sudah bermoral. Coba saja lihat orang yang berpuasa, meski bisa minum dan makan sembunyi-sembunyi, tapi tidak mereka lakukan. Jadi jangan ajarkan bangsa ini mengenai moral,” tandasnya. (faz/dop/rst)