Anis Matta Tegaskan Tiga Peran Dunia Internasional Kawal Gencatan Senjata Di Gaza
Sabtu, 18 Januari 2025 | 17:07 WIB
Freddy Poernomo, Ketua Komisi Pemerintahan (A) DPRD Jawa Timur mengatakan setelah pada tanggal 5 oktober 2015 telah disepakati di paripurna DPRD, mulai hari ini DPRD Jawa Timur mulai melakukan penyusunan komposisi panitia khusus atau pansus Tambang Lumajang.
“Pansus ini dibuat untuk menindaklanjuti berbagai penyimpangan yang berujung pada tragedi tewasnya seorang warga di Selok Awar-Awar Lumajang,” kata Freddy, ketika ditemui usai mengikuti sidang paripurna di DPRD Jawa Timur, Jumat (9/10/2015).
Dari hasil sidak yang dilakukan komisi A DPRD Jawa Timur, tragedi Selok Awar-Awar tergolong pelanggaran HAM berat karena dilakukan dengan terstuktur dan terencana.
“Bahkan tewasnya Salim Kancil juga dilakukan dengan proses penganiayaan yang cukup sadis di depan anak-anak desa,” ujarnya.
Selain itu, DPRD juga menemukan adanya aliran dana dari tambang ilegal yang tentunya sangat merugikan pendapatan asli daerah.
Sementara itu, terkait tragedi Lumajang, DPRD Jawa Timur juga telah mendesak pemerintah segera melakukan revisi tata ruang tambang yang selama ini dinilai selalu tumpang tindih dengan tata ruang pertanian. (fik/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
