Joko Widodo Presiden telah membentuk dan mengumumkan panitia seleksi pimpinan KPK. Dari sembilan nama anggota pansel tersebut semuanya perempuan.
Jokowi berharap pansel ini dapat menghasilkan Komisioner KPK yang berintegritas untuk menggantikan komisioner yang akan segera mengakhiri masa tugasnya pada akhir 2015 mendatang.
Menanggapi hal itu, Fahri Hamzah Wakil Ketua DPR mengaku percaya dan yakin terhadap pilihan Presiden yang telah menunjuk tim panitia seleksi (Pansel) pimpinan KPK, meskipun didominasi oleh kaum perempuan.
Ia tidak mempermasalahkan hal itu karena yang penting Pansel mampu hasilkan calon komisioner KPK yang, kredibel, profesional dan cerdas.
“Pembentukan Pansel Itu kewenangan Presiden. Hanya saja kita titip pesan, bahwa yang diperlukan KPK itu pemikir bukan penyidik. KPK perlukan kecerdasan bukan power. Bukan pengen tunjuk jago, bisa gerebek orang, mempermalukan orang bukan itu. Perlu jiwa besar besar makanya KPK perlu negarawan,” ujar Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Dia berharap, Pansel KPK dapat segera bekerja untuk melakukan penjaringan calon Komisioner KPK. Karena setelah itu, DPR akan menindaklanjutinya dalam bentuk fit and proper test.
“Dari segi waktu masih cukup untuk Pansel KPK bekerja dengan baik dalam menjaring calon komisioner KPK. Setelah itu, DPR akan menunggu hasilnya,” papar dia.
Berikut sembilan nama anggota panitia seleksi pimpinan KPK yang ditunjuk Presiden Jokowi:
1. Destry Damayanti ahli ekonomi keuangan dan moneter, ketua merangkap anggota
2. Eni Nurbaningsih pakar hukum tata negara ketua badan pembinaan hukum nasional, wakil ketua
3. Harkristuti Harkrisnowo Pakar Hukum Pidana dan HAM, Ketua Badan Pengembangan Manusia Kemenkum HAM
4. Betty Alisyahbana Ahli IT dan Managemen
5. Yenty Garnasih pakar hukum pidana ekonomi dan pencucian uang
6. Supra Wimbarti ahli psikologi SDM dan pendidikan
7. Natalia Subagyo, ahli tata negara pemerintahan
8. Dyani Sadya Wati ahli di Bapenas
9. Meutia Ganie Rochman ahli sosiolog korupsi dan modal sosial.(faz/dwi)