Soekarwo Gubernur Jawa Timur memastikan penunjukan 19 penjabat (Pj) yang akan duduk sebagai bupati/walikota yang memasuki masa akhir jabatan, akan diambilkan dari para PNS eselon II yang dimiliki pemerintah Jawa Timur.
“Mereka ini eselon II dan saya jamin akan menjaga netralitasnya selama pelaksanaan pilkada serentak,” kata Soekarwo, Jumat (26/6/2015).
Menurut dia, meski masih merahasiakan nama dari 19 penjabat ini, namun Soekarwo memastikan, saat ini pihaknya juga telah berkomunikasi dengan 19 kepala daerah yang akan diganti.
“Komunikasi yang kami bangun masih wajar. Pak Gubernur, tolong carikan yang baik ya pak. Terus saya jawab, saya jamin semua baik-baik. Komunikasinya juga tidak menyebut nama kok, artinya tidak ada titipan apapun,” kata dia.
Yang pasti 19 nama yang akan ditunjuk dijamin merupakan pejabat eselon II yang memiliki integritas tinggi dan menguasai pemerintahan dan manajemen keuangan.
Sementara itu, dari 19 daerah yang menggelar Pilkada serentak, penjabat yang akan duduk pertama kali adalah di Kabupaten Ngawi, yang sesuai catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU), masa jabatannya berakhir pada 27 Juli 2015.
“Namanya rahasia, yang pasti nanti akan dilantik di Grahadi,” kata dia. Setelah Ngawi, 18 daerah lainnya akan menyusul, yakni Kota Blitar (akhir masa jabatan 3-8-2015), Kabupaten Jember (11-8-2015), Kabupaten Ponorogo (12-8-2015), Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Kediri (19-8-2015).
Selanjutnya adalah Kabupeten Situbondo (6-9-2015), Kabupaten Gresik (27-9-2015) serta Kota Surabaya (28-9-2015).
Kemudian Kabupaten Trenggalek (4-10-2015), Kota Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto (18-10-2015), Kabupaten Sumenep (19-10-2015), Kabupaten Banyuwangi (21-10-2015), Kabupaten Malang (26-10-2015), serta Kabupaten Sidoarjo (1-11 2015). Selain itu juga Kabupaten Blitar (31-1-2016), Kabupaten Pacitan (21-2-2016) dan Kabupaten Tuban (20-6-2016). (fik/wak)