Batalnya pencalonan Dhimam Abror dan Haries Purwoko ditanggapi oleh Didik Prasetiyono Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya. Dirinya bahkan menganggap kejadian tersebut sebagai sebuah dagelan politik.
“PDI-P mengecam dagelan politik yang bahkan menjadi tragedi memalukan Surabaya sebagai tempat dibesarkannya tokoh-tokoh demokrasi Indonesia,” kata dia, Selasa (4/8/2015).
Selain itu, kejadian batalnya pencalonan Dhimam-Haries merupakan contoh buruk bagi rakyat khususnya rakyat Surabaya sendiri.
“Partai telah gagal melaksanakan amanat undang-undang nomor 2 tahun 2011 tentang partai politik. Dimana salah satu kewajiban partai politik terhadap negara maupun terhadap rakyat adalah pendidikan politik dan pengkaderan serta rekrutmen politik yang efektif. Untuk menghasilkan kader-kader calon pemimpin yang memiliki kemampuan di bidang politik,” ujarnya.
Sementara itu, Didik juga menyatakan bahwa kejadian ini merupakan sesuatu yang begitu ironis.
“Bukankan ironis? Sementara untuk hal tersebut partai politik mendapat kucuran dana miliaran dari APBD/N lewat dana bantuan keuangan parpol,” katanya. (dop/edy)