Menpan RB Evaluasi BPLS dan BPWS

Yuddy Chisnandi Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) melakukan evaluasi terhadap Lembaga Non Struktural (LNS) yang ada di Surabaya dalam rangka efisiensi dan penataan kelembagaan.

LNS di Surabaya yang dievaluasi oleh Yuddy antara lain Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) dan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS).

“Total ada 104 lembaga, 73 lebih diantaranya berasal dari undang-undang, peraturan pemerintah, dan peraturan presiden,” kata Yuddy kepada suarasurabaya.net ketika mengunjungi kantor BPLS, Kamis (27/8/2015).

Yuddy mengatakan, lembaga yang berasal baik dari undang-undang, peraturan pemerintah, atau peraturan presiden apabila dianggap tidak efisien dan tidak produktif, maka bisa saja langsung dibubarkan tanpa harus berkonsultasi dengan DPR RI.

“Program ini bagian amanat dari Nawacita poin keenam tentang penataan kelembagaan untuk membangun tata kelola pemerintah yang efektif dan efiesien,” ujarnya.

Evaluasi ini dilakukan Yuddy setelah ada instruksi presiden yang juga disampaikan pada awal pidato kabinet, dan dipertegas pada rapat kabinet, minggu lalu.

Mengenai evaluasi terhadap BPLS, Yuddi menjelaskan, bukan berarti lembaga itu bermasalah atau tumpang tindih dalam hal fungsi kelembagaan.

BPLS, kata Yuddy, memang terindikasi terdapat lintas fungsi (cross-function) dengan lembaga pemerintah lainnya. Antara lain dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Sosial, ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup, Kemenkeu, Pemda, Kementerian Agraria dan lainnya.

Namun, Yuddy menegaskan, pembubaran lembaga non struktural yang tidak efisien ada di tangan presiden.

“Keputusan tetap di tangan presiden,” ujarnya.

Proses evaluasi berdasarkan dokumen masing-masing lembaga, dikatakan oleh Yuddy, telah berlangsung lebih dari tiga bulan lalu. Tepatnya sejak penataan nomen klatur kementerian selesai.

Sedangkan peninjauan lapangan terhadap lembaga-lembaga non struktural, telah dilakukan selama satu bulan.

“Targetnya selesai akhir bulan ini,” katanya. (den/rst)