Sehari jelang pendaftaran pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota Surabaya 2015 di KPU pada Minggu (26/7/2015), Koalisi Majapahit masih dalam proses menyeleksi pasangan calon. Meski demikian, koalisi enam partai tersebut optimistis mendaftarkan pasangan calonnya tepat waktu.
AH Thony Ketua Tim Kerja Koalisi Majapahit mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan proses seleksi enam bakal calon. Seleksi tersebut berkaitan dengan tes kompetensi pengetahuan, kekuatan jaringan, dan pengetahuan tentang sistem pemilu.
“Ini untuk mengukur seberapa jauh mereka dapat diterima oleh masyarakat,” ujarnya kepada suarasurabaya.net, Sabtu (25/7/2015).
Mengenai pendaftaran pasangan calon yang berlangsung hanya tiga hari di KPU Kota Surabaya, yaitu mulai besok, Minggu (26/7/2015) hingga Selasa (28/7/2015), Thony mengatakan pihaknya tidak tergesa-gesa untuk mendaftarkan pasangan calon.
“Karena waktunya kan masih sampai tanggal 28, ya. Kami sekarang lebih berkonsentrasi untuk mencari calon yang berkualitas,” katanya. Dia menambahkan, Koalisi Majapahit tidak ingin memunculkan pasangan calon yang nantinya justru tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan.
“Ibaratnya seperti memberikan handphone yang asli dan yang dami. Tampilannya sama, bentuknya juga sama, tapi yang satu berfungsi, yang lainnya tidak. Nah kami tidak ingin menawarkan kepada masyarakat calon boneka saja,” ujarnya.
Setelah seleksi pasangan calon, pihak Koalisi Majapahit kemudian akan mengajukan nama tersebut untuk mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat. Sebab, rekomendasi dari DPP menjadi salah satu syarat pendaftaran pasangan calon.
“Cepat, kok, prosesnya. Sehari sangat bisa jadi. Kan bisa melalui surat elektronik kita informasikan perkembangannya. Di sana (Pusat) juga sudah ada desk Pilkada yang akan mengomunikasikan perkembangannya,” katanya.
Thony berharap, hari ini seleksi ini sudah membuahkan hasil dan sudah tersaring pasangan calon yang akan didaftarkan di KPU. “Nanti (malam ini) kami akan melakukan pembahasan yang lebih komprehensif dan sudah ada hasil pasangan mana yang akan diusung,” ujarnya.
Koalisi yang terdiri dari enam partai, antara lain Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN) itu menggelar seleksi dan verifikasi bakal calon wali kota sejak Jumat (24/7/2015), di kantor Partai Golkar Surabaya.
Seleksi dan verifikasi ini melibatkan tim independen di luar partai. Antara lain Martono, pakar bidang hukum tata negara dari Universitas Surabaya (Ubaya); Achmad Cholis Hamzah pakar bidang ekonomi, mantan anggota staf Konsulat Jenderal Amerika Serikat; Zainudin Maliki pakar bidang organisasi sosial dan kemasyarakatan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya; Gitadi Tegas pakar bidang kebijakan publik sekaligus dosen di Universitas Airlangga (Unair); dan Abdul Holiq C, pakar bidang manajemen perkotaan dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Penilaian seleksi dan verifikasi dengan skor sangat baik ditandai dengan angka 4, baik dengan angka 3, cukup dengan angka 2, dan kurang dengan angka 1. Teknisnya bakal calon yang memiliki nilai tertinggi akan direkomendasikan sebagai calon wali kota, sedangkan peringkat di bawahnya sebagai wakil wali kota.
Namun penentuan calon yang akan diusung tetap diserahkan ke DPP untuk disaring kembali hingga mendapatkan rekomendasi.
Sekadar mengingatkan, ada sepuluh bakal calon wali kota yang mengikuti proses verifikasi Koalisi Majapahit. Antara lain Ahmad Bachtiar, Sukoto, Samsul Arifin, Basa Alim Tualeka, Muhammad Alyas, Siswandi, Machmud, Dhimam Abror Djuraid, Sucipto Angga, dan Agus Sudarmono. (den/wak)