Dhimam Abror Djuraid tokoh pers dan tokoh olahraga Surabaya mendapatkan dukungan dari koalisi besar lima partai politik yang terdiri dari Golkar, Gerindra, PAN, PKS, dan Demokrat.
Muhammad Alyas Plt Ketua DPD Golkar Surabaya mengatakan, dia berharap hanya ada dua kutub dalam Pilwali Kota Surabaya 2015 ini. Yaitu kutub koalisi besar parpol dan PDI Perjuangan.
“Saya harap, koalisi partai ini, khususnya teman-teman yang intens berkomunikasi dengan kami, akan semakin solid, dan menjadi koalisi besar,” ujarnya kepada wartawan saat menerima formulir pendaftaran Dhimam Abror di kantor DPD Golkar Surabaya, Jumat (22/5/2015).
Semua partai yang tergabung dalam koalisi besar itu, kata Alyas, masing-masing akan membawa nama Dhimam Abror.
“Pak Abror ini jagonya seluruh partai koalisi,” katanya.
Sementara sebelumnya, DPC Partai Gerindra Surabaya juga telah mengenalkan calon-calin hasil penjaringan partai.
Basa Alim Tualeka pengusaha, merupakan salah satu bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang terjaring oleh partai berlambang garuda ini.
Basa Alim Tualeka dengan terang-terangan mengatakan akan melawan Risma terutama dalam hal pembangunan Angkutan Masal Cepat, trem dan monorel.
Dia mengaku tidak setuju rencana Pemkot Surabaya tersebut, karena berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya dalam waktu yang tidak lama transportasi-transportasi itu tidak lagi digunakan.
“Saya akan melawan Risma soal pembangunan transportasi massal monorel dan trem itu. Saya tidak setuju,” ujarnya kepada wartawan di kantor DPC Gerindra, Jumat (22/5/2015).
“Berdasarkan pengalaman bus tingkat yang pernah ada di Surabaya, sekarang sudah tidak lagi digunakan, karena memang tidak efektif,” katanya.
Masyarakat yang menaiki bus tingkat bukan bertujuan untuk pergi ke tempat kerja atau untuk wisata. “Mereka naik karena hanya ingin tahu bagaimana rasanya,” ujarnya.
Surabaya, kata Basa, tidak bisa disamakan dengan Denpasar atau Batam yang kendaraan-kendaraan seperti mobil dan motor tidak secara bebas dapat memasuki daerah itu.
“Orang Surabaya ini mobile, tujuannya tidak hanya ke satu tempat. Lebih seperti di Jakarta. Saya kira, monorel atau trem itu memang awalnya akan banyak peminatnya, lalu dalam waktu yang cepat, tidak digunakan lagi,” katanya.
Dia justru memiliki konsep untuk membangun tol lingkar luar yang mengelilingi perbatasan paling luar kota Surabaya, namun terhubung hingga ke tengah kota.
“Seperti sistem thawaf. Lihat di Arab itu, orang thawaf itu terus datang dan keluar tapi tidak pernah bertabrakan,” ujarnya.
Selain Basa Alim Tualeka, nama-nama bakal calon yang telah menyerahkan formulir pendaftaran ke DPC Gerindra Kota Surabaya antara lain:
1. Bambang Koessoediarto
2. Sukoto
3. Antonius Bachtiar
4. Sutjipto Joe Angga
5. Dr Benjamin Kristianto
6. Dhimam Abror Djuraid
7. Alan.(den/iss/ipg)
Teks Foto:
1. Dhimam Abror (kiri) bersama Muhammad Alyas-Plt Ketua DPD Golkar Kota Surabaya usai penyerahan formulir pendaftaran.
2. Basa Alim Tualeka (kanan) bersama AH Thony-Ketua Tim Penjaringan DPC Gerindra Kota Surabaya.
Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net