Di era perkembangan bangsa dan dunia yang terus bergerak, serta di tengah santernya radikalisme berbagai aliran agama, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mewajibkan setiap generasi mudanya untuk berani menghadapinya dengan bersenjatakan K3. Karya, Kontribusi dan Komunikasi.
Chris Wanto Ketua DPW LDII Jawa Timur menegaskan bahwa dengan K3, maka setiap generasi bangsa khususnya generasi muda LDII menjadi semakin berkembang, maju serta mampu beradaptasi dengan perkembangan masyarakat di sekitarnya, yang juga terus ikut bergerak dan berubah.
“Tunjukkan sekecil apapun, bahwa kita dapat dan mampu berkarya. Karena saat ini masyarakat dapat melihat dan mengenali kita dengan karya-karya kita. Ini penting dilakukan. Kalau hanya sekadar berteori, berceramah semata, maka masyarakat tidka akan mengenali kita. Tetapi dengan karya, sekecil apapun, masyarakat melihat kita, mengenali kita. Generasi muda LDII harus berani berkarya,” ujar Chris Wanto pada suarasurabaya.net, Sabtu (21/2/2015).
Dengan karya, lanjut Chris Wanto, sekecil apapun itu, diharapkan mampu menjadi kontribusi nyata untuk masyarakat. “Memberikan manfaat atas karya yang sudah kita buat menjadikan karya itu memiliki kontribusi bagi masyarakat luas. Ini juga bagian penting untuk menghadapi perkembangan zaman. Dan Komunikasi dimaknai sebagai upaya penyampaian segala karya, serta kontribusi yang sudah kita buat agar diketahui secara luas,” kata Chris Wanto.
Memahami dan kemudian melaksanakan K3, tambah Chris Wanto, tidak hanya untuk masyarakat sekitar saja, tetapi secara universal juga dapat dilaksanakan ditataran internasional. “Namun demikian, kami lebih memilih menyerahkannya kepada TNI ataupun Polri jika kemudian muncul radikalisme-radikalisme dalam upaya-upaya melaksanakan K3 tersebut,” kata Chris Wanto.
Sementara itu, Letkol M. Rifai Wakabintaldam V Brawijaya juga menegaskan bahwa LDII bersama TNI dan Polri akan bertekad menjaga kedaulatan, kesatuan NKRI. “Tugas kita bersama adalah menjaga kedaulatan, perdamaian serta persatuan Republik Indonesia. tanpa persatuan, kedaulatan serta landasan fundamental agama yang kuat, niscaya negeri ini akan terpecah belah,” ujar Letkol M. Rifai saat memberikan sambutan pembukaan diklat kader LDII Provinsi Jawa Timur, Sabtu (21/2/2015).(tok/fik)