Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis bahwa Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Jatim 2014 merupakan yang terendah dari seluruh provinsi di Pulau Jawa. Dari skala 0-100, indeks demokrasi Jatim mencapai 70,36 poin.
Sairi Hasbullah Kepala BPS Jatim mengatakan indeks demokrasi Jatim 2014 tersebut berada di posisi 23 seluruh Indonesia.
“Kalau di Pulau Jawa, Jatim memang paling rendah (indeks demokrasinya). DKI Jakarta nomor 1, DI Yogyakarta nomor 3, Jateng nomor 7, Banten nomor 10, dan Jabar nomor 20,” katanya kepada wartawan di Kantor BPS Jatim, Kamis (13/8/2015).
Menurut dia, kalahnya indeks demokrasi di Jatim dibanding provinsi lain di Pulau Jawa disebabkan oleh beberapa hal. “Tindakan-tindakan diskriminatif oleh suatu kelompok di Jatim masih tinggi. Demonstrasi di Jatim yang bernuansa kekerasan juga tinggi jika dibandingkan dengan DKI Jakartan dan DI Yogyakarta,” kata dia.
Namun, kata Sairi, indeks demokrasi Jatim pada tahun 2014 itu merupakan yang terbaik sejak tahun 2010. Ditahun 2010, indeks demokrasi Jatim mencapai 62,49.
“Tahun 2011, Jatim indeks demokrasinya 55,99 poin, 2012 indeks demokrasinya 54,99 poin, dan 2013 indeks demokrasinya 59,32 poin,” ujar dia.
Dua dari tiga aspek demokrasi di Jatim yang diantaranya adalah kebebasan sipil dan hak-hak politik pada tahun 2014 juga mengalami peningkatan sejak tahun 2010. Hanya lembaga demokrasi saja yang mengalami penurunan.
“Yang paling tinggi indeks kebebasan sipil, dari 71,37 poin tahun 2013 jadi 81,62 poin di tahun 2014. Kalau hak-hak politik 34,53 poin di tahun 2013 jadi 56,29 poin di tahun 2014. Sementara untuk lembaga demokrasi memang menurun dari 82,10 poin jadi 78,54 poin,” katanya.
Untuk diketahui, tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi tiga kategori yakni baik (>80), sedang (60-80), dan buruk (