Meski terkesan dadakan, Rasiyo, Bakal Calon Walikota Surabaya mengaku dirinya sebenarnya sejak tahun 2013 sudah berniat bertarung dalam pemilihan wali kota. Karenanya, sejak pensiun dari Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur sejak Desember 2013, dia juga telah menjalin komunikasi politik dengan berbagai pihak.
“Apalagi, sejak saya pensiun, Pakde Karwo (Gubernur Jawa Timur) juga telah minta saya untuk maju di Surabaya,” kata Rasiyo, ketika berkunjung ke Radio Suara Surabaya, Jumat (14/8/2015).
Sayangnya, saat itu niatnya memang belum begitu kuat sehingga komunikasi politik juga belum inten dia lakukan, hingga akhirnya pada pekan lalu, dia mengaku ditelepon oleh Soekarwo dan ditanya keseriusannya maju.
“Pekan lalu pilkada di Surabaya kan deadlock karena hanya bercalon tunggal. Saya akhirnya diminta Pakde untuk ikut menyelamatkan pilkada Surabaya,” ujarnya.
Sebelum memutuskan nama Rasiyo, Soekarwo yang juga menjabat Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur ini sebenarnya juga menimang dua calon lain yaitu Hadi Prasetyo, Asisten Perekonomian Pemerintah Jawa Timur; serta M Nuh, Mantan Menteri Pendidikan.
“Setelah dilihat kesiapan dari kami bertiga yaitu Pak Pras (Hadi Prasetyo) dan Pak Nuh; Partai Demokrat dan PAN akhirnya memilih saya, karena memang saya sudah siap sejak 2013,” ujarnya.
Kini setelah resmi mendaftar, Rasiyo-Dhimam Abror juga sudah mulai menyusun tim pemenangan. Seluruh elemen pendukung juga terus dikoordinasikan.
Rasiyo yang juga sempat menjabat sembilan tahun sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur ini mengaku akan lebih fokus menggarap komunitas guru.
Selain itu, dia juga akan menggerakan komunitas pencak silat dan Pramuka. “Saya masih sebagai ketua ikatan pencak silat, juga Pramuka. Saya kira mereka akan mendukung saya,” ujarnya.
Untuk strategi politik, dirinya juga akan menggunakan kekuatan tim Karsa (Soekarwo-Saifullah Yusuf) sebagai penyokong utama. Seluruh parpol yang dulu mendukung Karsa, juga akan segera disatukan kembali.
“Tim Karsa sangat berpengalaman dan saya sudah minta izin untuk menggunakan kekuatan Karsa untuk Surabaya,” kata dia. (fik/ipg)