Selain menyiapkan langkah-langkah hukum, PDIP juga menyikapi fenomena calon tunggal yang terjadi pada Pilwali Surabaya 2015 dengan sedikit candaan. Komentar lucu sekaligus kritik disampaikan oleh Wisnu Sakti Buana Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini jadi buktinya.
“Jadi, menyikapi ini semua, intinya adalah calon petahana itu mestinya kinerjanya jangan terlalu bagus saat periode pertama menjabat. Elektabilitasnya jadi tinggi kan, yang akhirnya membuat tidak ada calon lain yang mau menyaingi,” ujarnya, Selasa (4/8/2015).
Selain itu, fenomena calon tunggal ini diibaratkan Wisnu dalam permainan sepakbola.
“Kalau dalam pertandingan hanya ada satu tim yang datang, sedangkan satu tim lainnya tidak datang, maka otomatis tim yang datang itulah yang memenangkan pertandingan,” katanya.
Sementara itu saat dikonfirmasi mengenai mundurnya Haries Purwoko bakal calon Wakil Walikota Surabaya, Wisnu memilih untuk tidak berkomentar banyak.
“Saya tidak dalam konteks untuk menanggapi itu. Menurut saya itu masalah pribadi masing-masing,” kata dia. (dop/ipg)