Henry Subiakto Pengamat Politik sekaligus Dosen Komunikasi Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menengarai, saat ini, ada indikasi media tidak lagi independen dalam hal politik.
Salah satu indikasinya, media sebagai sumber informasi telah menjadi partisan politik. Akibatnya, masyarakat tidak lagi percaya pada media tersebut.
“Kalau media menjadi partisan pasti tidak dipercaya oleh publik. Publik yang percaya, ya, publik yang partisan juga,” katanya kepada wartawan dalam Sosialisasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Komunikasi dan Informatika, Selasa (15/9/2015).
Dia mencontohkan, misalnya ada media yang mendukung Risma atau Rasiyo dengan mati-matian, maka yang percaya dengan media itu juga masyarakat yang menjadi pendukung salah satu calon.
“Ini berarti warning bagi media, jangan jadi partisan. Kalau ini dilakukan, berarti media menutup dirinya dari publik yang tidak setuju dengan sikapnya,” kata Hendri.
Henry yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika menengarai sekarang sudah mulai muncul kecenderungan media partisan.
“Karena teman-teman media atau bos-bosnya menjadi tim sukses,” katanya.
“Inilah, yang seringkali menjadi persoalan di dunia komunikasi politik. Yaitu ketika media sudah tidak lagi independen,” katanya. (den/ipg)