Hariyadi pengamat politik dari Universitas Airlangga meragukan pasangan Dhimam Abror Djuraid dan Haries Purwoko dapat tepat waktu melengkapi syarat pendaftaran yang telah ditetapkan oleh KPU Kota Surabaya.
“Tahapan verifikasi administrasi itu memerlukan waktu. Dua syarat yang harus dipenuhi yaitu surat keterangan dari Polda, biasanya berjenjang dan memakan waktu kurang lebih 10 hari. Keterangan bebas pailit dari pengadilan tata niaga belum tentu selesai dalam 10 hari. Sedangkan KPU hanya memberikan waktu 7 hari,” kata Hariyadi kepada Radio Suara Surabaya, Senin (3/8/2015).
Menurutnya, satu-satunya jalan agar pasangan calon ini dapat lolos sehingga Pilkada Surabaya tidak diundur sampai 2017 adalah KPU Kota Surabaya harus memberi sedikit kelonggaran waktu.
“Sejauh pengurusan masih on going process, itu bisa berjalan. Tapi kalau waktunya betul-betul hanya diberi satu minggu, dari hasil verifikasi bisa digagalkan. Bagaimanapun, langkah ini (pendaftaran, red) pantas diapresiasi warga Kota Surabaya,” katanya.
Terkait peluang padangan Dhimam-Haries mengalahkan Risma-Whisnu dalam Pilkada 2015, Hariyadi menilai hal ini sangat mungkin terjadi, asalkan keduanya bisa memanfaatkan sisi lemah pasangan pertahana.
“Sampai 9 Desember nanti, semua bisa terjadi. Elektabilitas pemilihan langsung itu tidak pasti. Tidak pasti incumbent jadi pemenang, sebab perilaku pemilih bisa berubah dengan cepat,” ujarnya.(iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
