Sabtu, 23 November 2024

Sepeda Motor Penyumbang Tertinggi Laka Lantas di Masa Kampanye

Laporan oleh Teguh Ardi Srianto
Bagikan

Sepeda motor masih jadi penyumbang tertinggi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas selama masa kampanye.

Ini disampaikan M Naseer Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) berdasar data laka lantas yang terjadi waktu masa kampanye 2009 lalu.

Menurut Nasser, dari data Kompolnas, pelanggaran yang terjadi di Indonesia waktu masa kampanye 2009 lalu, khusus kendaraan roda dua, jumlahnya 227.981 kali. “Dari jumlah itu proporsi terbesar karena tidak menggunakan helem, melawan arus lalu-lintas, melanggar marka dan berboncengan lebih dari satu orang,” ujarnya.

Dikatakan Nasser, kalau dipilah lagi, pelanggaran tidak menggunakan helm waktu kampanye mencapai 48 persen, sementara di luar masa kampanye, jumlahnya 52 persen.

“Dengan kondisi itu bisa dilihat, kalau jumlah pelanggaran selama massa kampanye lebih tinggi dibanding diluar massa kampanye. Itu termasuk pelanggaran menggunakan knalpot tidak sesuai standar,” jelasnya.

Khusus di Jawa Timur, pelanggaran yang dilakukan kendaraan roda dua selama masa kampanye 2009 lalu, jumlahnya mencapai 23.368 kali dari jumlah nasional atau 10 persen lebih.

Sementara untuk jumlah pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengedara roda empat, jumlahnya secara nasional mencapai 25.191 kejadian, dan di Jawa Timur mencapai 1.058 dari total kejadian nasional ataiu 4,2 persennya. “Jumlah itu lebih sedikit dibanding polda lain di Indonesia,” terang Nasser.

Dari jumlah pelanggaran yang dilakukan kendaraan roda dua dan empat di Indonesia, maka secara keseluruhan jumlah kecelakaan lalu-lintas mencapai 3.142 kejadian dengan korban meninggal 516 jiwa. “Sayangnya Kompolnas tidak memiliki data pasti, tentang jumlah korban kecelakaan itu, terbanyak disebabkan kendaraan roda dua atau roda empat,” paparnya.

Ditambahkan Nasser, khusus Jawa Timur diperkirakan korban akibat kecelakaan waktu pelanggaran di masa kampanye tidak kurang dari 5 persen.

Menurut Komisioner Kompolnas, dari kejadian di 2009, maka Kompolnas memberikan evaluasi pada polisi, diantaranya ada keinginan atau tidak dari polisi untuk menindak tegas para peserta kampanya yang melanggar aturan lalu-lintas. Selain itu, polisi sudah punya strategi jitu atau belum untuk mengatasi dampak kelalulintasan selama masa kampanye.

“Dengan kondisi-kondisi itu, maka Kompolnas mendorong polisi di setiap daerah punya gagasan yang beda dalam mengatasi kondisi kelalulintasan di setiap daerah,” tegas M Nasser. (tas/ipg)

Teks Foto:
– Ilustrasi
Foto: Dok. suarasurabaya.net

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs