Partai Lain Boleh Gabung, Asal Jangan Minta Macam-macam

Jokowi- Jusuf Kalla Presiden dan wakil Presiden terpilih menyambut gembira jika ada partai koalisi Merah Putih yang akan bergabung.

Pasangan calon Presiden yang akan dilantik pada 20 Oktober 2014 ini menyadari tidak bisa bekerja sendiri dan perlu bekerjasama dnegan siapa saja asal didasari niat yang baik dan ketulusan hati.

“Kalau bergabungnya itu hanya ingin mendapat jatah Menteri tunggu dulu,” kata Manuwara Sirait politisi PDI Perjuangan dalam diskusi “Menakar Kabinet Jokowi” di Jakarta, Minggu (24/8/2014).

Partai yang ikut ke Jokowi berjuang sejak awal dikatakan tidak dijadikan apa-apa. Sementara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) disebut-sebut ingin meloncat ke kubu Jokowi karena tergoda jabatan Menteri.

Zarkasyih Noer Ketua Majelis Pertimbangan PPP pendukung Jokowi mengakui, selama ini PPP selalu menjadi bagian dari pemerintah dan tidak pernah oposisi. Bahkan di era pemerintahan Megawati meskipun hanya berumur 2,5 tahun yang menjadi wakil Presidennya Hamzah Haz Ketua Umum PPP.

Itu yang menjadi pertimbangan PPP ingin bergabung dengan pemerintahan Jokowi meskipun pada pemilihan Presiden 9 Juli lalu PPP mendukung Prabowo dengan separuh hati. Karena sebagian kadernya juga mendukung Jokowi.

“Anggap saja pada Pilpres kemarin PPP salah jalan,” kata Zarkasyih Noer.

Jokowi Presiden terpilih secara terpisah menegaskan, untuk mengisi kabinet orang lain boleh-boleh saja mengajukan nama dan saran-saran dengan segala argumentasinya. “Kalau sebatas usulan silahkan tapi keputusan terakhir bentuk kabinet yang akan saya bentuk nanti tetap ada di tangan saya,” kata Jokowi.

Fadli Zon Sekretaris koalisi Merah Putih menjelaskan, jika Jokowi tidka perlu takut dengan koalisi Merah Putih sehingga kelihatan ingin memecah belah dan mengadu domba. “Sampai sekarang koalisi masih solid karena yang ribut itu orang yang berambisi ingin menjadi Menteri,” ujar dia. (jos/dwi/rst)