Kamis, 28 November 2024

PKB Mulai Tergoda Kursi Kabinet

Laporan oleh Jose Asmanu
Bagikan

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) terus menuai kritik dari partai koalisi pendukung Jokowi-JK. Partai yang merasa berjasa ikut memenangkan Jokowi dinilai mulai tergoda dengan jabatan menteri.

Yuddy Chrisnandi Ketua DPP Hanura mengatakan, PKB mestinya ikhlas Jokowi memilih siapa dan akan memberlakukan syarat seperti apa kepada kader-kader yang mungkin akan diambil dari parpol mereka.

“Tidak bisa menuntut terlalu banyak karena partai pendukung sepakat koalisi tanpa syarat,” kata Yuddy.

Surya Paloh Ketua Umum Partai Nasdem disebutkan, sejak awal menyuarakan koalisi tanpa syarat. Nasdem sebagai partai pertama yang mendukung Jokowi-JK menyatakan tak meminta jatah apapun.

Hal ini yang membuat Jokowi sangat yakin koalisinya akan awet dan kuat karena tidak disusun berdasarkan pragmatisme politik.

Surya Paloh sampai sekarang masih konsisten den pernyataan awal mendukung Jokowi-JK 100 persen, tanpa syarat.

Kata mantan kader Golkar itu, kesetiaan partai koalisi kepada janjinya mulai terusik dengan sikap PKB yang sudah tergoda menteri.

PKB mengusulkan sejumlah nama menteri seperti Muhaimin Iskandar Ketua Umum, Imam Nahrawi Sekjen, Rusdi Kirana Wakil Ketua Umum dan lainnya. PKB yang sempat menyebut ingin kursi Menteri Agama juga menentang keinginan Jokowi membebaskan kabinet dari pejabat teras parpol.

“PKB lupa kalau mengangkat menteri itu hak prerogatif Presiden,” kata Yuddy.

Mendapat serangan dari sesama partai koalisi, Muhaimin Iskandar Ketua DPP PKB mengatakan sekarang ada upaya mengadu domba antara PKB dan partai koalisi serta dengan Jokowi-JK.

PKB dianggap merengek-rengek minta jabatan menteri sebanyak-banyaknya.” Sampai sekarang PKB belum menyodorkan nama karena Pak Jokowi,” kata Cak Imin.

Menanggapi tentang jatah menteri yang mulai menjadi perbincangan publik, Jokowi mengatakan, usulkan saja, tapi keputusan akhir tetap di tangan Presiden.

Partai pendukung Jokowi-JK antara lain PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI. (jos/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Kamis, 28 November 2024
32o
Kurs