DPW Partai Nasdem Jawa Timur mulai bedah kekuatan jelang pemilu kepala daerah (pilkada) di 15 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Langkah ini dilakukan khusus untuk persiapan internal partai itu guna meraih kemenangan sebanyak-banyaknya dalam pilkada.
Nasdem pun berharap, dapat menempatkan kader-kader terbaiknya sebagai calon bupati atau calon wakil bupati maupun calon walikota atau calon wakil walikota di 15 daerah yang digelar pada Tahun 2015 nanti.
“Kita membedah daerah pemilihan untuk daerah yang akan melaksanakan Pilkada pada Tahun 2015 nanti,” ujar Efendi Choirie Ketua DPW Partai NasDem, Jumat (21/11/2014).
Kabupaten kota yang mau melaksanakan Pilkada di Tahun 2015, diundang untuk mempresentasikan kondisi di wilayahnya, seperti peta politiknya, pertumbuhan ekonominya, PAD-nya, dan sosialnya.
Menurut Gus Choi (sapaan Efendi Choirie), bedah dapil tersebut diikuti DPD kabupaten/kota yang mempunyai gawe Pilkada di 2015 nanti. Setiap DPD membeberkan kondisi peta politik, serta menentukan, apakah NasDem akan mengajukan calon kepala daerah, calon wakil kepala daerah, atau hanya sekedar penonton saja.
“Ini baru maping saja. Siapa figur (dari partai lain) yang maju. Seperti apa kekuatannya. Lalu kita ada di mana. Dari pemetaan itu, apakah kita bisa menjadi nomor 1 (kepala daerah), nomor 2 (wakil kepala daerah) atau penonton. Tapi jangan sampai kita menjadi penonton,” ujanya.
Ia menambahkan, bisa saja NasDem akan mengusung calon kepala daerah dan wakil kepala daerah seperti mengusung pasangan Jokowi-JK di Pilpres 2014 lalu.
“Ini (bedah dapil) membangun kultur baru di NasDem, bukan asal-asalan (mencalonkan kepala daerah). Soal menang-kalah itu biasa. Tapi bagaimana menangani isu ekonomi, politik dan sosial di daerah tersebut,” ujarnya.
NasDem menginginkan kadernya bisa menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah di 15 kabupaten dan kota. Namun, dari 15 daerah tersebut, yang lebih difokuskan adalah di Kabupaten Jember (memiliki 6 kursi anggota DPRD), Kediri (5 kursi), Kota Pasuruan (2 kursi), Kabupaten Blitar (3 kursi).
Dengan suara pemilu di daerah tersebut masing-masing, Gus Choi menegaskan, NasDem tidak hanya berkoalisi dengan partai yang di pusat tergabung dalam koalisi Indonesia hebat (KIH)-PDIP, PKB, Hanura dan NasDem. Tapi juga bisa berkoalisi dengan partai di luar tersebut..
“DPP sudah mengetahui ini. Koalisi KIH tidak berlaku di daerah. Tidak serta merta yang di pusat berlaku di daerah. Bisa saja di daerah berkoalisi dengan Gerindra, Demokrat, dan belum tentu dengan PDIP, PKB,” ujarnya.(fik)