Seperti diprediksi sejak awal, Romahurmuziy akhirnya terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum dalam Muktamar ke VIII Partai Persatuan Pembangunan.
Muktamar yang digelar di Empire Palace kali ini sedianya digelar tiga hari dan baru berakhir pada Jumat besok, tapi dalam perkembangannya peserta ternyata lebih memilih untuk mempercepat proses pemilihan.
Romi, sapaan Romahurmuziy, terpilih secara aklamasi dimana Peserta muktamar sepakat tidak hanya memilih Romi sebagai ketua umum melainkan juga memberi wewenang penuh untuk membentuk kepengurusan PPP baru periode 2014-2019.
Sementara itu dalam pidato politik usai terpilih, Romi mengatakan perpecahan di tubuh PPP jangan dimaknai sebagai kehancuran, justru perpecahan ini harus menjadi pemicu kebangkitan PPP.
“Kalau mau terkenal, berbedalah. Mungkin enam bulan terakhir ini adalah cara PPP untuk memunculkan popularitas dan akan menjadi modal menghadapi Pemilu mendatang,” kata dia.
Mantan ketua Komisi IV DPR ini juga mengakui bahwa di tiga pemilu, suara PPP memang terus menurun, kondisi ini merupakan buah dari turbulensi politik yang selalu terjadi di internal partai.
Sementara itu usai proses pemilihan, muktamar ternyata belum usai karena masih ada beberapa agenda yang belum selesai dibahas diantaranya mengenai pleno sikap politik partai.
Muktamar yang digelar di Surabaya ini diklaim merupakan Muktamar yang sah karena dihadiri 25 dari 33 DPW dan 405 DPC sehingga sudah melebihi batas minimal separuh pemilik hak suara sebagaimana amanat AD/ART PPP.
Sekadar diketahui, Muktamar PPP sendiri memang diwarnai pro-kontra karena tak dihadiri Suryadharma Ali, Ketua Umum PPP. Bahkan kelompok Suryadharma Ali rencananya juga akan menggelar Muktamar serupa di Jakarta. (fik/rst)