Calon menteri kabinet Trisakti Jokowi-JK harus di tes juga apakah terlibat atau pengguna narkoba atau tidak.
Ini penting karena Narkoba juga musuh utama negara Indonesia selain korupsi. Joko Widodo bisa minta bantuan Badan Narkotika Nasional (BNN).
“Istana itu harus di sterilkan dari Narkoba. Kita tahu, Narkoba juga masalah penting di negeri ini, selain korupsi. Calon-calon menteri ini,tidak hanya tes urine tapi juga rambut, dan BNN punya alat yang canggih untuk mengetahui itu.” ujar Mukhamad Misbakhun anggota DPR RI fraksi partai Golkar dalam sebuah diskusi dengan tema ‘menagih janji semangat trisakti dalam kabinet Jokowi-JK’ di daerah Cikini, Jakarta, Sabtu (25/10/2014).
Pernyataan Misbakhun itu beralasan karena ada informasi yang berkembang kalau nama-nama calon menteri yang beredar diduga ada yang pernah terlibat narkoba. Untuk memastikannya, maka perlu minta bantuan BNN agar melakukan tes urine atau rambut.
Sebelumnya, Joko Widodo presiden minta KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisi Transaksi Keuangan (PPATK) menyeleksi calon menteri yang kemungkinan terlibat kasus korupsi.
Dari seleksi KPK dan PPATK itu, Jokowi menyampaikan kalau ada 8 calon yang disarankan KPK untuk tidak dimasukkan dalam jajaran kabinet Trisakti karena diduga terlibat korupsi. KPK memberi tanda merah dan kuning untuk calon menteri yang tidak disarankan itu. Tetapi Jokowi tidak menyebut nama dari 8 orang yang disebut KPK tak layak jadi menteri.(faz/tok)