Puluhan Massa yang mengatasnamakan Gerakan Rakyat Pilih Pilkada Langsung (Gerpala) berunjuk rasa di depan gedung DPR RI, Selasa (23/9/2014) petang. Mereka berunjuk rasa sambil mendirikan beberapa tenda.
Awalnya mereka berorasi satu persatu di dekat tenda sambil menggelar spanduk yang bertuliskan menolak pilkada tidak langsung atau ditentukan DPRD.
Tetapi, aksi yang dilakukan petang hari itu, kemudian bergeser ke tengah jalan Gatot Subroto, membuat lingkaran dan duduk. Sontak aksi mereka ini kemudian memacetkan arus lalu lintas karena bersamaan dengan waktu pulang kerja warga Jakarta.
Tidak lama massa Gerpala berorasi di tengah jalan Gatot Subroto, petugas kepolisian langsung menghalau para pengunjuk rasa itu supaya minggir. Akhirnya sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara polisi dan pengunjuk rasa.
Komeng Koordinator aksi mengatakan, mereka akan terus berunjuk rasa menolak pengesahan RUU Pilkada yang kebanyakan memilih Pilkada tidak langsung.
“Kita akan terus menyuarakan tolak pilkada tidak langsung, karena sistem itu sama sekali tidak menyuarakan demokrasi yang sebenarnya,” tegas Komeng di sela-sela aksi di gerbang gerbang gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2014).
Setelah lepas Maghrib, para petugas kepolsian akhirnya minta para pengunjuk rasa membongkar tenda yang mereka dirikan, karena aturan unjuk rasa hanya sampai pukul 18.00 WIB.
Karena menolak membongkar, petugas kemudian membongkar paksa tenda-tenda itu. Puluhan massa Gerpala yang sempat menghalang-halangi pembongkaran paksa itu, akhirnya secara sukarela membongkar sendiri tenda yang sempat mereka dirikan.
Tetapi, Komeng berjanji akan kembali lagi berunjuk rasa esok hari menolak pilkada tidak langsung.
Sekadar diketahui, DPR akan menggelar sidang paripurna pengesahan RUU Pilkada pada Kamis (25/92014) nanti. Selain RUU Pikada, pada hari itu, juga akan disahkan RUU Pemda.(faz/ipg)
Teks Foto:
– Aksi Gerpala di depan gedung DPR RI.
Foto: Faiz suarasurabaya.net