Fernita Darwis Ketua DPP PPP menyayangkan kehadiran pejabat Negara dan juga para petinggi parpol yang hadir pada pembukaan muktamar PPP ke VIII versi Romahurmuziy cs.
Kehadiran mereka menurut Fernita seperti melecehkan aturan perundangan dan aturan main yang ada.
“Kehadiran wakil pemerintah kalau ada kami sangat disayangkan. Begitu juga dengan kehadiran para elit atau tokoh partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat dalam pembukaan muktamar yang illegal tersebut,” ujar Fernita ketika dihubungi wartawan, Rabu (15/10/2014).
Menurut Fernita masyarakat umum saja tahu kalau PPP saat ini sedang mengalami konflik internal yang belum selesai. Oleh karena itu dirinya menyayangkan sikap para politisi yang seolah menutup mata dengan hadir dalam acara muktamar versi Romahurmuziy cs.
“Masyarakat umum saja tahu kok PPP sedang mengalami masalah, masak elit politik tidak tahu masalah yang kami hadapi.Muktamar versi Romahurmuziy sendiri illegal, masa mereka hadir dalam acara yang illegal? Nanti ketika mereka hadir pada acara yang illegal maka tentunya itu akan berdampak pada kredibilitas mereka sendiri dan juga partai yang mereka wakili,” tegasnya.
Terlebih, menurut Fernita para tokoh politik yang hadir seperti Tjahjo Kumolo dan Hanif Dhakiri berasal dari partai-partai yang pernah mengalami hal yang sama seperti yang dialami PPP saat ini.
“Ketika mereka terpecah belah, tentunya mereka tidak ingin ada pihak luar ikut mengintervensi. Mereka seharusnya paham hal ini, tapi sayangnya itu tidak mereka lakukan,” tegasnya.(faz/rst)