Mohammad Mahmud, Ketua DPRD Kota Surabaya mengaku selama masa kepemimpinannya kelemahan anggotanya ialah kurang disiplin soal waktu kehadiran. Untuk itu, dirinya berharap para anggota DPRD Baru yang terpilih bisa lebih disiplin.
Misalnya, rapat yang seharusnya dimulai jam 10.00 bisa mundur hingga satu jam atau dua jam kemudian, karena anggota saling tunggu, siapa yang belum hadir.
“Semoga suasana baru lebih menyegarkan dan kalau soal penularan semoga sikap yang baik-baik saja yang ditularkan,” kata dia.
Dari hitungan prosentase, sekitar 70 persen kursi DPRD Surabaya diisi oleh wajah-wajah baru dan sisanya 30 persen merupakan anggota lama.
Untuk para anggota baru, kata Mahmud, idealnya sudah dibina oleh partai masing-masing, sebelum dilantik Agustus mendatang. Pembinaan dan pendidikan itu terutama terkait bagaimana cara membaca buku APBD, Penguasaan SKPD dan masalah-masalah yang ada di dinas masing-masing.
“Masalahnya beda-beda, jadi mereka harus bisa menguasai semua persoalan. Jangan sampai masuk ke Gedung Dewan hanya duduk diam saja,” paparnya.
Selain itu, hingga pelantikan anggota DPRD yg baru 9 Agustus nanti, semua anggota dewan harus tetap masuk rapat paripurna. (ain/ipg)